PEMANFAATAN SARI BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis) PADA PEMBUATAN NATA DE COCO TERHADAP MUTU FISIK NATA

Adilah Wirdhani Lubis, Dian Nirwana Harahap

Abstract


Salah satu pemanfaatan air kelapa adalah untuk pembuatan Nata De Coco dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum melalui jalur pentosa. Pembuatan Nata De Coco dengan penambahan sari buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan mutu fisik Nata De Coco yang meliputi rendemen, ketebalan, aroma, warna, rasa dan tekstur. Penelitian dilakukan di laboratorium teknologi bioproses PTKI Medan. Penelitian ini dilakukan 6 perlakuaan dengan 3 kali pengulangan di mana perlakukan yang diberikan adalah persentasi sari buah naga super merah yang meliputi 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Nata De Coco yang dihasilkan dianalisis secara kualitatif yaitu rendemen, ketebalan, aroma, warna, rasa dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari buah naga super merah berpengaruh terhadap mutu fisik Nata De Coco, dimana penambahan 50% sari buah naga super merah menghasilkan Nata De Coco dengan rendemen 86,3%, ketebalan 1,5 cm dan banyak disukai oleh para panelis dari segi aroma, warna, rasa dan tekstur.

Kata kunci: Nata De Coco, sari buah naga super merah, mutu fisik Nata De Coco.


Full Text:

PDF

References


Association of Official Analytical Chemist [AOAC]. (2006). Official Methods of Analytical of the Association of Official Analytical Chemist. Washington, DC: AOAC.

Forng, E.R., S.M. Anderson & R.E. Cannon. (1989). Synthetic Medium for Acetobacter Xylinum that can be Used for Isolation of Auxotrophic Mutan and Study of Cellulose Biosynthesis. App. and Environ. Microbiol.

Hamad, A., N. A. Andriyani, H. Wibisono & H. Sutopo. (2011). Pengaruh Penambahan Sumber Karbon terhadap Kondisi Fisik Nata De Coco. Jurnal Ilmu Teknik, 12, 12-18.

Iryandi, A.F., Y. Hendrawan & N. Komar. ( 2014). Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Nata De Soya. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 1(1), 8-15.

Ley, J.D., & Frateur, J. (1974). Genus Acetobacter. Bejering. In R.E. Buchanan & N.E. Gibson (Ed). Bergeys Manual of Determinatif Bacteriology, Eight Edition. Baltimore: The Williams & Wilkins Co.

Manoi, F. (2007). Penambahan Ekstrak Ampas Nenas sebagai Medium Campuran pada Pembuatan Nata De Cashew. Buletin Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, 18(1), 107-116.

Misgiyarta. (2007). Teknologi Pembuatan Nata De Coco. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Nisa, F.C., R.H. Hani, T. Wastono, B. Baskoro & Moestijanto. (2001). Produksi Nata dari Limbah Cair Tahu (Whey): Kajian Penambahan Sukrosa dan Ekstrak Kecambah. Jurnal Teknologi Pertanian, 2, 74-78.

Palungkun, R. (1992). Aneka Produk Olahan Kelapa, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pambayun, R. (2002). Teknologi Pengolahan Nata De Coco. Yogyakarta: Kanisius.

SNI 01-4317-1996. Nata dalam Kemasan. Jakarta: Departemen Perindustrian.

Warisno & Dahana, K. (2010). Buku Pintar Bertanam Buah Naga di Kebun, Pekarangan dan dalam Pot. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.




DOI: https://doi.org/10.30743/cheds.v2i2.903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Adilah Wirdhani Lubis, Dian Nirwana Harahap

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science

Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan 
Email: pend.kimia@fkip.uisu.ac.id | cheds@fkip.uisu.ac.id

Creative Commons License