ANALISIS JENIS-JENIS METAFORA DALAM SURAT KABAR: KAJIAN SEMANTIK

Sukma Adelina Ray

Abstract


Abstrak. Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari tentang makna. Kajian semantik kemudian berkembang dengan melibatkan unsur makna dan pengalaman manusia. Pemaknaan memegang peranan penting bagi kajian semantik karena pemaknaan merupakan proses akhir suatu komunikasi (aktivitas berbahasa) untuk mendapatkan kejelasan dan kebenaran dalam menangkap informasi makna akan sesuatu hal agar kelangsungan komunikasi tetap terjaga tanpa menimbulkan kesalahpahaman. Metafora adalah suatu strategi untuk menyampaikan pesan menggunakan pemakaian kata atau ungkapan lain secara implisit dengan membandingkan suatu hal yang abstrak dengan hal konkret. Struktur metafora utama yang utama ialah (1) topik yang dibicarakan; (2) citra atau topic kedua; (3) titik kemiripan atau kesamaan. Hubungan antara topik atau citra dapat bersifat objektif dan emotif. Berdasarkan pilihan citra yang dipakai oleh pemakai bahasa dan para penulis di berbagai bahasa, pilihan citra dapat dibedakan atas empat kelompok, yakni (1) metafora bercitra antropomorfik, (2) metafora bercitra hewan, (3) metafora bercitra abstrak ke konkret, (4) metafora bercitra sinestesia atau pertukaran tanggapan/persepsi indra. 

Kata Kunci: Semantik, Metafora, Surat Kabar

Abstract. Semantics is a branch of linguistics that learns about meaning. Semantic studies then develop by involving elements of human meaning and experience. Meaning plays an important role for semantic studies because meaning is the final process of communication (language activities) to get clarity and truth in capturing meaningful information about something so that the continuity of communication is maintained without causing misunderstandings. Metaphor is a strategy for conveying messages using implicit words or other expressions by comparing an abstract thing with concrete things. The main main metaphor structure is (1) the topic being discussed; (2) second image or topic; (3) point of similarity or similarity. The relationship between a topic or image can be objective and emotive. Based on the choice of images used by language users and writers in various languages, the choice of images can be divided into four groups, namely (1) anthropomorphic imagery metaphors, (2) animal-image metaphors, (3) abstract to concrete metaphors, (4) metaphor with synesthesia or exchange of sensory responses / perceptions.

Keywords: Semantic, Metaphor, Newspaper


Full Text:

PDF

References


Chaer, Abdul. 1989. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Lyon, John. 1977. Semantics Volume I. Cambridge: Cambridge University Press.

Pradopo, Rahmat Djoko. 1994. Stilistika dalam Buletin Humaniora No.1 tahun 1994.Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Shaw, Harry. 1972. Dictionary of Literary Terms. New York: McGraw-Hill Book Co.

Sumarsono.2007. Pengantar Semantik. . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik: Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa.

Ullmann, Stephen. 1977. Semantics, An Introduction to the Science of Meaning. Diadaptasi oleh Sumarsono menjadi Pengantar Semantik.2007. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wahab, Abdul. 1986. Kesemestaan Metafora Jawa. Malang: IKIP Malang.

Verhaar, J.W.M. 2008. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




DOI: https://doi.org/10.30743/bahastra.v1i2.1153

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan
Email: prodipbsi@fkip.uisu.ac.id | bahastra@fkip.uisu.ac.id 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.