ANALISA KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL JALAN WILLIEM ISKANDAR – JALAN RUMAH SAKIT HAJI MEDAN DI KELURAHAN PASAR V TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN DELI SERDANG

Muhammad Arif Pane, Hamidun Batubara, Ahmad Bima Nusa

Abstract


Perkembangan sarana transportasi yang tidak seimbang dibandingkan dengan laju pertambahan kepemilikan kendaraan bermotor merupakan faktor penyebab menurunnya kinerja suatu ruas jalan dan simpang. Simpang yang mengalami permasalahan kinerjanya adalah simpang tak bersinyal Jalan Williem Iskandar. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi simpang tiga tak bersinyal, terutama yang berkaitan dengan kondisi operasional simpang tiga tak bersinyal. Penelitian pada simpang tiga Williem Iskandar  tak bersinyal ini dilakukan selama 3 hari, yaitu hari rabu 09 september  2020, hari kamis 10 september 2020, hari sabtu 12 september 2020. Dalam  pengumpulan data lalu lintas dilakukan dalam 3 priode yaitu pada pagi jam (07.00 – 09.00), siang jam (11.00 – 13.00), dan sore jam (16.00 – 18.00). Pengambilan data lalu lintas dilakukan dengan mencatat jumlah kendaraan yang melewati simpang tiga Williem Iskandar  tak bersinyal tiap 15 menit selama 2 jam. Hasil pengumpulan data primer berupa arus lalu lintas pada jam jam puncak, geometrik ruas jalan dan persimpangan tiga Williem Iskandar  tak bersinyal, kecepatan sesaat, dan hambatan samping. Data sekunder berupa data jumlah penduduk. Analisis dilakukan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan perhitungan kinerja untuk kondisi simpang tiga Williem Iskandar  tak bersinyal pada keadaan sekarang, didapat waktu sibuk pada simpang tiga tak bersinyal diambil pada hari senin 09 september 2020 dan jam puncak pukul 16.00-18.00. Hasil perhitungan didapat jumlah arus total (Q) 6069 smp/jam, nilai kapasitas (C) 7344 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) 0,83 melebihi batas kejenuhan yang disarankan oleh MKJI yaitu >0,75. Untuk meningkatkan kondisi operasional dari simpang tiga dapat dilakukan beberapa alternative penanganan yaitu pelebaran jalan dan pemasangan lampu lalu lintas  pada setiap jaringan jalan di persimpangan, pemberian belok kiri langsung, larangan menurunkan penumpang. 


Full Text:

PDF

References


Abubakar dkk., 1995, Sistem Transportasi Perkotaan. Direktorat Jenderal Perhubungan. Departemen Perhubungan, Jakarta.

Bambang Hariyanto, 2004, Sistem Manajemen Lalu lintas. Informatika. Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta.

Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1999, Pedoman Pengumpulan Data Lalu Lintas. Jakarta.

F.D.HOBBS. 1995, Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas. Gajah Mada University Press Yogyakarta.

Hendarto S. Lubis dkk., 2001, Dasar-dasar Trasnsportasi. publikasi jurnal institute teknologi Bandung. Bandung.

Kulo E.P dkk,. 2017, Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal Dengan Analisa Gap Acceptance dan MKJI 1997. Jurnal Sipil Statik.Vol. 5 No.2 April 2017.

Masrukhyu. 2015, Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Simpang Tiga Ruas Jalan S. Parman-dan jalan Di Panjaitan. Jurnal Sipil Statik.Vol. 3. Diakses 11 November 2015.

Morlok E.K., (Johan K). 1991, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta. Erlangga.

Pignataro, L.J., 1973, Engineering Theoryand Practice, Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey.

Rizky M.A. 2009, Kajian Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Persimpang Jalan Soekarno-Hatta-Jenderal Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien. Laporan Tugas Akhir: Medan. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

Suwardjoko W. (2002), Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Wibowo dkk., (at, atisusanti). 2009. Pengendalian Simpang, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.