TINJAUAN KUAT TEKAN BETON RINGAN MENGGUNAKAN BATU APUNG SEBAGAI AGREGAT KASAR DENGAN BAHAN TAMBAH ABU KAPUR TOHOR

Evan Genelly Sembiring, Ellyza Chairani

Abstract


Batu apung (pumice) adalah batuan dengan ciri-ciri utama berwarna terang serta sangat berpori. Batuan ini biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat karena mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas. Batu apung paling banyak digunakan sebagai agregat beton ringan dan sebagai bahan abrasif pada berbagai produk industri.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh batu apung (pumice) sebagai pengganti parsial agregat kasar dengan penambahan abu kapur tohor terhadap kuat tekan beton. Abu kapur Tohor adalah hasil bakaran dari batu kapur. Kapur bereaksi dengan bermacam-macam komponen pozzolan yang halus untuk membentuk kalsium silika semen. Penggunaan batu apung sebagai subtitusi parsial agregat kasar, yang digunakan yaitu: 0%, 10%, 15%, 20% dan penambahan abu kapur tohor 0%, 5%, 7,5%, 10%. Hasil Penelitian menunjukan kuat tekan tertinggi pada kadar 0% dengan penambahan abu kapur tohor 0% dengan nilai kuat tekan sebesar 17,1 MPa.         


Keywords


Beton Ringan; Batu Apung; Kuat tekan

Full Text:

PDF

References


. Edward G. Nawi, (2010), Beton Bertulang, Penerbit Refika Aditama, Bandung.

. Hidayat, (2012), Pengaruh Komposisi Agregat Kasar (Breksi Batu Apung dan Batu Pecah) Terhadap Berat Jenis dan Kuat Tekan, Universitas NegeriYogyakarta.

. Lisantono, A. & Purnandani, Y, 2010, Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton Geopolimer, Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil.

. Mulyono, T., 2006, Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta.

. M. Ali Indra Hafiz dan Septiawan, 2003, Karakteristik Beton, pp. 5–35.

. Neville, A. M. 2002. Properties of Concrete Fourth Edition. Harlow, England.

. Rahmat., Hendriyani, I. dan Anwar, M, S., 2016, Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Reduced Water dan Accelerated Admixture, Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik.

. SNI 03-1972, 1990, Metode Pengujian Slump Beton, Badan Standar Nasional, Jakarta.

. SNI 03-3449, 2002, Tata Cara Rencana Pembuatan Beton Ringan dengan Agregat Ringan, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

. SNI S-04-1989-F, 1989, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam), Badan Standardisasi Nasional, Bandung.

. SNI 03-2847, 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

. SNI 03-2834, 2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

. Tjokrodimuljo, 2007, Teknologi Beton, Biro penerbit, Yogyakarta.

. Umum, A.P, 2007, Pengertian Umum Beton. 1.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.