9ANALISIS PENJADWALAN PROYEK ENGAN METODE CPM DAN PDM MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT PROJECT 2019 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS SUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN

Rezeki Agus Putra Hia, Ahmad Bima Nusa

Abstract


Pada dasarnya proyek adalah kegiatan sekali lewat, dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang telah di tentukan. proyek terdapat tiga unsur utama yang menjadi perhatian yakni biaya, mutu, dan waktu. Untuk memenuhi hal ini maka suatu perusahaan harus mempunyai metode atau cara yang dapat digunakan, sehingga semua sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Gedung Puskesmas Susua Kabupaten Nias Selatan, menggunakan metode kurva S sebagai perencanaan waktu pelaksanaan pekerjaan. Maka dalam penelitian dilakukan evaluasi untuk meneliti masalah penjadwalan proyek dengan menggunakan metode CPM dan PDM yang nantinya juga dapat digambarkan dalam bentuk network, menetukan urutan pekerjaan yang mendahului atau didahului proyek dan lintasan kritisnya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lintasan kritis dan durasi pekerjaan sehingga pekerjaan mana saja yang membutuhkan perhatian agar tepat pada waktu yang ditentukan. Metode penelitian yang dilakukan pada gedung Puskesmas Susua dimulai dengan membentuk jaringan kerja, menghitung durasi pekerjaan, menetukan lintasan kritisnya dengan metode CPM dan PDM menggunakan microsoft project 2019 serta membandingkan kedua metode tersebut. Hasil penelitian analisis menunjukan bahwa antara kedua metode memiliki lintasan kritis dan durasi yang berbeda. Jumlah kegiatan lintasan kritis pada metode CPM menggunakan microsoft project 2019 yaitu 17 kegiatan dengan jumlah durasi yang didapat adalah 266 hari, sedangkan metode PDM dengan menggunakan microsoft project 2019 memiliki dua konstrain yaitu SS (Start to Start) dan FS (Finish to Start) dengan jumlah kegiatan kritisnya yaitu 13 kegiatan dan jumlah durasi yang didapat adalah 240 hari. Durasi CPM yang lebih lama dibandingkan PDM terjadi karena konstrain yang bekerja pada CPM hanya konstrainfinish to start (kegiatan dimulai apabila kegiatan sebelumnya selesai).


Keywords


CPM; PDM; Lintasan Kritis

Full Text:

PDF

References


] Abduh, 2004. Faktor-faktor Keberhasilan Kritis Pengelolaan Teknologi Informasi Pada Kontraktor di Indonesia”, Institut Teknologi Bandung, Bandung

] Badri, S. 1991. Dasar-Dasar Network Planning”. Rineka Cipta. Jakarta

] Helmi, d. (2012). “Perbandingan Aplikasi CPM, PDM, dan Teknik Bar Chart-Kurva S pada optimasi penjadwalan proyek”. Jurnal UNTAN, 1-8.

] Hendrizal. 2015. Perencanaan Ulang Penjadwalan Dengan Linear Sceduling Method Pada Proyek Peningkatan Jalan Siberobah-Sangau Kabupaten Kuantan Singingi”, Universitas Islam Riau, Riau.

] Husen, A. 2010. Manajemen Proyek, Penerbit Andi, Yogyakarta.

] Purhariani. 2017. penerapan CPM (critical Path Method) dalam pembangunan rumah. SIMKI UNP Kediri, 4-10.

] Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta.

] Suherman, d. 2016. Analisa Penjadwalan Proyek Menggunakan PDM dan PERT serta Crash Project”. Semantic Scholar, 1-11.

] Widiasanti, I. dan Lenggogeni. 2013. “Manajemen Konstruksi”. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset


Refbacks

  • There are currently no refbacks.