Respons pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L.) serta perbaikan C-organik dengan pemberian MOL gedebok pisang dan vermikompos pada tanah Inceptisol

Chairani Siregar, Muhammad Rizwan, Mindalisma Mindalisma

Abstract


Upaya meningkatkan produksi kacang tanah dan peningkatan C-organik pada tanah Inceptisol dapat dilakukan dengan menyediakan bahan organik untuk tanah. Penyediaan bahan organik seperti mikroorganisme lokal (MOL) batang pisang dan vermikompos dapat meningkatkan kesuburan tanah. Selain meningkatkan kesuburan tanah, penyediaan bahan organik juga mendukung fase vegetatif tanaman dan meningkatkan hasil kacang tanah di tanah Inceptisol. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2018 di Fakultas Pertanian, Universitas Islam Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, 3 ulangan dengan MOL gedebok pisang dan vermikompos sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MOL gedebok pisang dengan dosis 75 mL/L air/plot mampu memperbaiki pertumbuhan dan produksi kacang tanah serta memperbaiki C-organik tanah pada tanah inceptisol. Pemberian pupuk vermikompos dengan dosis 2.025 kg/plot mampu memperbaiki produksi kacang tanah dan C-organik tanah pada tanah inceptisol. Pemberian MOL gedebok pisang dan pupuk vermikompos hanya mampu memberikan pengaruh secara mandiri terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah serta perbaikan C-organik tanah pada tanah inceptisol

References


Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Agustini, T. 2015. Cara membuat pupuk cair organik dari batang pisang. Tersedia pada http://bundaberkebun.blogspot.com/2015/03/cara-membuat-pupuk-organik-cair-dari-batang-pisang.html. Diakses pada tanggal 7 Maret 2019.

Amalia, A. 2008. Pembuatan Starter/MOL (Mikro Organisme Lokal) Oleh Petani. Tersedia pada http://organicfield.wordpress.com. Diakses pada tanggal 10 April 2019.

Direktorat Jendral Tanaman Pangan. 2012. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012. Jakarta (ID): Direktorat Jendral Tanaman Pangan.

Dian, N.A., Sugiyanto, B., Herlinawati. 2017. Aplikasi mikroorganisme lokal bonggol pisang dan pupk kandang kambing terhadap produksi kedelai (Glycine max L. Merrill) varietas baluran. Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences 1(1): 35-43.

Fachruddin, L. 2000. Budidaya Kacang-Kacangan, Yogyakarta (ID): Kanisius.

Hadinata, I. 2008. Membuat Mikroorganisme Lokal. Jakarta (ID): Rajawali press.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Jakarta (ID): Agro Media Pustaka.

Hermawan, 2014. Usaha Budidaya Cacing Lumbricus. Yogyakarta (ID): Pustaka Baru Press. Hlm 122-134.

Karmakar, S., Brahmachari, K., Gangopadhyay, A., Choudhury S.R., 2012. Recycling of different available organic waste through vermicomposting, e-Journal of Chemistry, 9: 801-806.

Kesumaningwati, R. 2015. Penggunaan mol bonggol pisang (Musa paradisiaca) sebagai dekomposer untuk pengomposan tandan kosong kelapa sawit. Ziraa’ah Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 40(1):.40–45.

Madjid A.R., Napoleon, A., Imanuddin, M.S., Rossa, S. 2012. Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (pH) dan P-tersedia Tanah. (Skripsi). Palembang (ID): Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

Maryani, A. 2007. Kajian Penambahan CaCO3 dan Pupuk OrganikTerhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Kualitas Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Tanah Alfisol Jumantono. (Skripsi). Surakarta (ID): Fakultas Pertanian Universitas Negeri Surakarta (tidak dipublikasikan).

Mashur. 2001. Vermikompos (Kompos Cacing Tanah). Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) Mataram. Tersedia pada http:/kascing.comarticlemashurvermikompos.htm. Diakses tanggal 3 Maret 2019.

Marsono, Sigit. 2001. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Novita, S.S.,, Rahmawati, N., Agustina, L, Putri, P. 2015. Respons pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai varietas Detam 1 terhadap pemberian vermikompos dan pupuk P. Jurnal Agroekoteknologi 3(4): 1591-1600.

Nurdin. 2012. Morfologi, Sifat Fisik dan Kimia Tanah Inceptisols dari Bahan. Lakustrin Paguyaman-Gorontalo Kaitannya dengan Pengelolaan Tanah. JATT 1(1): 13-22.

Purwasasmita, M. 2009. Mikroorganisme Lokal Sebagai Pemicu Siklus Kehidupan Dalam Bioreaktor Tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia, 19-20 Oktober2009.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 2000. Sumber Daya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Puworno, Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Rekhina, O. 2012. Pengaruh Pemberian Vermikompos dan Kompos Daun Serta Kombinasinya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Barssica juncea ‘Toksakan’). Yogyakarta (ID): Departemen Biologi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta.

Soeryoko. H. 2011. Kiat Pintar Memproduksi Kompos dengan Penguraian Buatan Sendiri. Yogyakarta (ID): Penerbit Andi.

Suhaeni, 2007. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Bandung (ID): Kanisius.

Setianingsih, R. 2009. Kajian pemanfaatan pupuk organik cair mikroorganisme lokal (MOL) dalam priming, umur bibit dan peningkatan daya hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) (uji coba penerapan system of rice intensification (SRI)). (Tesis). Universitas Negeri Sebelas Maret.

Sutedjo, M.M., Kartasapoetra, A.G. 2005. Pengantar Ilmu Tanah. Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Jakarta (ID): Bina Aksara.

.Waluyo, D., Suharto. 1990. Heritabilitas, Korelasi Genotip dan Sidik Lintas beberapa Karakter Galur-galur Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L) di Dataran Rendah. (Skripsi). Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.




DOI: https://doi.org/10.30743/agr.v7i2.2011

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Program Studi Agroteknologi - Universitas Islam Sumatera Utara
Website : http://jurnal.uisu.ac.id/index.php/agriland/index
Email :agriland@fp.uisu.ac.id

Creative Commons License
InfoAgriland : Jurnal Ilmu Pertanian is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License