Mutu beras jagung analog dengan penambahan beberapa jenis tepung

Susan Novrini

Abstract


Konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat pengganti beras mengalami kendala disebabkan  kurangnya pengetahuan gizi masyarakat, minimnya kesiapan masyarakat secara psikologis untuk mengganti makanan pokok dan kurangnya ketersediaan produk pangan yang memenuhi selera masyarakat. Selama ini jagung hanya digunakan untuk diolah sebagai panganan, kue dan  jajanan. Selain itu, budaya masyarakat Indonesia yang sangat kuat akan anggapan  belum  makan  jika belum mengkonsumsi nasi. Maka hal ini mendorong pentingnya untuk melakukan pengembangan terhadap pangan alternatif yang memiliki bentuk menyerupai beras. Produk olahan sumber karbohidrat  non  padi yang dikembangkan akhir-akhir ini adalah beras tiruan atau beras analog. Beras analog memiliki bentuk yang sangat mirip dengan beras, beras analog merupakan beras tiruan yang dibuat dari karbohidrat non-padi. Beras tiruan dibuat dari non padi dengan kandungan karbohidrat mendekati atau melebihi beras yang terbuat dari tepung lokal. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua ulangan dengan jumlah dan jenis tepung sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghasilkan beras jagung analog yang baik dapat ditambahkan bahan pengisi tepung terigu dengan konsentrasi 50%.


Full Text:

PDF

References


Akubor, PI 2003. Functional Properties and Performance of Cowpea/ Plantain/ Wheat Flour Blends in Biscuits. Plant Food for Human Nutrition (Formerly Qualitas Plantarum) 58 (3): 1-8.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Produksi Padi Indonesia. [Internet]. [Diunduh 20 Oktober 2019]. Tersedia pada: www.bps.go.id.

Gultom, R.J. 2014. Optimasi Proses Pragelatinisasi dalam Pencetakan Beras Analog dengan Mesin Twin Roll Berdasarkan Response Surface Methodology [thesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Budijanto, S., Muaris, H.J. 2013. Beras Analog Pangan Alternatif Mirip Beras dari Non-Padi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka.

Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta (ID): Direktorat Gizi Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

Haryanto, B. dan Pangloli. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Mahmud, M.K., Hermana, N.A. Zulfianto, I., Ngadiarti, R.R., Apriyantono, B., Hartati, Bernadus, Tinexcelly. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo. Kompas Gramedia.

Moorthy, S.N. 2004. Tropical sources of starch. Dalam: Eliasson, A.C. (ed). Starch in Food: Structure, Function, and Application. Florida (US): CRC Press, Baco Raton.

Pradipta, I.B.Y.V., Putri, W.D.R. 2015. Pengaruh proporsi tepung terigu dan tepung kacang hijau serta substitusi dengan tepung bekatul dalam biskuit. Jurnal Pangan dan Agroindustri 3(3): 793-802.

Rahmah, A., Hamzah, F., Rahmayuni. 2017. Penggunaan tepung komposit dari terigu, pati sagu dan tepung jagung dalam pembuatan roti tawar. Jom faperta 4(1): 1-14.

Soediaoetomo A.J. 2004. Ilmu Gizi dan Profesi untuk Mahasiswa. Jakarta (ID): Dian Rakyat.

Wahyuningsih, K., Dwiwangsa, N.P., Cahyadi, W., Purwani, E.Y. 2015. Pemanfaatan beras (Oryza sativa L.) Inpari 17 menjadi tepung sebagai bahan baku roti tawar non gluten. PANGAN, 24(3): 67-182.

Wanita, Y.P., Wisnu, E. 2013. Pengaruh cara pembuatan mocaf terhadap kandungan amilosa dan derajat putih tepung. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.




DOI: https://doi.org/10.30743/agr.v8i3.3364

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Program Studi Agroteknologi - Universitas Islam Sumatera Utara
Website : http://jurnal.uisu.ac.id/index.php/agriland/index
Email :agriland@fp.uisu.ac.id

Creative Commons License
InfoAgriland : Jurnal Ilmu Pertanian is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License