Pemberian BAP dan NAA pada media MS terhadap pertumbuhan planlet anggrek (Dendrobium bifalce) secara in vitro

Arif Anwar, Muhammad Rizwan, Indra Gunawan

Abstract


Anggrek berupa tanaman hias yang memiliki daya tarik, nilai estetik dan nilai ekonomis yang tinggi. Anggrek juga memiliki waktu mekar yang relatif lama dan apabila sudah mekar maka bunga anggrek mengeluarkan aroma yang harum. Anggrek D. bifalce mulai dieksploitasi dari alam karena memiliki nilai ekonomis sehingga perlu dibudidayakan. Salah satu metode budidaya yang umumnya digunakan dalam perbanyakan anggrek adalah kultur jaringan atau in vitro. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian BAP dan NAA pada media MS terhadap pertumbuhan planlet anggrek (Dendrobium bifalce) secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium UPT Kultur Jaringan Dinas Pertanian Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial tiga ulangan dengan dosis BAP dan NAA sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP dan NAA pada media kultur perbanyakan anggrek D. bifalce secara in vitro mampu meningkatkan pertumbuhan planlet anggrek. Konsentrasi BAP terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan planlet anggrek adalah 2 mL, dan konsentrasi NAA terbaik adalah 0.2 mL

Full Text:

PDF

References


Dewi, I.R. 2007. Rhizobacteria pendukung pertumbuhan tanaman [Makalah]. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Dixon, R.A. 1985. Plant cell culture a practical approach. Washington DC: Departement of Biochemistry, Royal Holloway College. IRL Press Oxford.

Fitri, A.S.S., Santoso, A.M. 2013. Ragam Orchidaceae Epifit di Kawasan Ubalan Kediri dan Prospeknya Sebagai Modal Bioekonomi Lokal. Proceeding Biology Education Conference 11(1): 365–370.

Gamborg, O.L. 1991. Kalus dan Kultur Kalus, hal 1-13. Dalam L. R. Wetter dan F. Constabel (Eds.) Metode Kultur Jaringan Tanaman. ITB Bandung. Bandung.

Hartati, S., Budiyono, A., Cahyono, O. 2016. Pengaruh NAA dan BAP terhadap pertumbuhan subkultur anggrek hasil persilangan Dendrobium biggibum X Dendrobium liniale. Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, 31(1): 33-37.

Ikenganyia, E., Anikwe, M., Omeje, T., Adinde, J. 2017. Plant Tissue Culture Regeneration and Aseptic Techniques. Asian Journal of Biotechnology and Bioresource Technology 1(3): 1–6.

Jaime, A., Silva, T. 2015. Ammonium to Nitrate Ratio Affects Protocorm Like Bodies PLB Formation In vitro of Hybrid Cymbidium. Journal of Ornamental Plants (Journal of Ornamental and Horticultural Plants) 3(3): 155–160.

Karjadi, A.K., Buchory, A. 2007. Pengaruh NAA dan BAP terhadap pertumbuhan jaringan meristem bawang putih pada media B5. J. Hort. 17(3):217-223.

Lestari, E.G. 2011. Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. J AgroBiogen. 7(1): 63-68.

Markal, A., Isda, M.N., Fatonah, S. 2015. Perbanyakan anggrek Grammatophyllum scriptum (Lindl.) BL. melalui induksi tunas secara in vitro dengan penambahan BAP dan NAA. JOM FMIPA, 2(1): 108-114.

Marlin. 2005. regenerasi in vitro planlet jahe bebas penyakit layu bakteri pada beberapa taraf konsentrasi BAP dan NAA. J Ilmu Pert. 7(1): 8-14.

Mondal, M., Gupta, S., Mukherjee, B.B. 1990. In Vitropropagation of Shoot Buds of Carica papaya L. var. HoneyDew. Plant Cell Rep. 8:609-612.

Orchids & more. 2021. Dendrobium bifalce Lindl. 1843 [Internet]. [Diakses 2021, 23 November]. Tersedia pada: http://www.orchidspecies.com/denbifalce.htm

Panjaitan, E. 2005. Renspon pertumbuhan tanaman anggrek (Dendrobium sp) terhadap Pemberian BAP dan NAA secara in vitro. J. Penel. Bid. Ilmu Pert. 3(3): 45-51.

Pradhan, S., Regmi, T., Parmar, G., Pant, B. 2013. Effect of different media on in vitro seed germination and seedling development of Cymbidium aloifolium (L.) Sw. Nepal Journal of Science and Technology 14(1): 51–56.

Pratama, F.F., Setiari, N., Nurchayati, Y. 2021. Pertumbuhan planlet anggrek Cymbidium bicolor Lindl. pada tahap subkultur dengan variasi media. Jurnal Biologi Udayana 25(1): 71-77.

Rodinah, R., Hardarani, N., Ariani, H.D. 2018. Modifikasi media dan periode subkultur pada kultur jaringan pisang talas (Musa paradisiaca var. sapientum L.). Jurnal Hexagro 2(2): 1–6.

Salisbury, F., Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung (ID): ITB Bandung.

Sarwono, B. 2002. Mengenal dan Membuat Anggrek Hibrida. Jakarta (ID): AgroMedia Pustaka.

Setiawati, T., Zahra, A., Budiono, R., Nurzaman, M. 2018. Perbanyakan in vitro tanaman kentang (Solanum tuberosum [L.] cv. Granola) dengan penambahan METATOPOLIN pada media modifikasi MS (Murashige & Skoog). Jurnal Metamorfosa: Journal of Biological Sciences 5(1): 44–50.

Shalifah, H.A.B., Muskhazli, Rusea, Nithiyaa. 2011. Variation in mycorrhizal specificity for in vitro symbiotic seed germination of Grammatophyllum speciosum Blume. Sains Malaysiana 40(5): 451-455.

Wareing, P.F., Phillips, I.D.J. 1970. The Control of Growth and Differentiations in Plants. Pergamon. Press. Oxford.

Yong, J.W.H., Ge, L., Ng, Y.F., Tan, S.N. 2009. The chemical composition and biological properties of coconut (Cocos nucifera L.) water. Molecules 14:5144-5164.

Yuliarti N 2010. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Yogyakarta (ID): Lily Publisher.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Jakarta (ID): Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.30743/agr.v9i3.4971

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Program Studi Agroteknologi - Universitas Islam Sumatera Utara
Website : http://jurnal.uisu.ac.id/index.php/agriland/index
Email :agriland@fp.uisu.ac.id

Creative Commons License
InfoAgriland : Jurnal Ilmu Pertanian is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License