Pembangunan Kawasan Punggung Kabupaten Deli Serdang, Simalungun Dan Karo (DESIKA) Sebagai Segitiga Emas Penyangga KSPN Danau Toba

Andi Junianto Barus, Teuku Daudsyah

Abstract


Abstrak

Keberadaan sektor pariwisata harus mendapat dukungan dari semua pihak mulai dari Pemerintah Daerah sebagai pengelola dan pengatur, masyarakat yang berada di lokasi objek wisata, serta peran pihak swasta sebagai pengembang. Selain peranannya, pariwisata juga merupakan salah satu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi lainnya, yaitu dalam proses pembangunannya juga mempunyai dampak atau pengaruh dalam bidang sosial dan ekonomi. Metode kajian yang digunakan dalam penyusunan naskah ini adalah Yuridis-normatif dan Empiris-sosiologis, yaitu dengan menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan tersier. Data primer dan sekunder diperoleh melalui Observasi, wawancara dan studi pustaka. Mengkaji kondisi, potensi, dan permasalahan yang ada di masyarakat terkait dengan kepariwisataan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengaturan materi muatan di dalam penyusunan naskah dengan lokasi penelitian di Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan STM Hulu, Kecamatan Dolok Silau, dan Kecamatan Barus Jahe. Konsep yang digunakan dalam perencanaan pembangunan “Punggung Kabupaten DESIKA Sebagai Segitiga Emas Penyangga KSPN Danau Toba” menggunakan pendekatan integrasi antar daerah. Tujuan penggunaan konsep integrasi antardaerah adalah untuk menghubungkan fungsi-fungsi daerah yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan kriteria delineasi kawasan dalam kawasan “DESIKA Sebagai Segitiga Emas Penyangga KSPN Danau Toba”, meliputi Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, dan Karo (DESIKA) dengan fokus kawasan masing-masing kabupaten yaitu Kecamatan Gunung Meriah, STM Kecamatan Hulu, Kecamatan Dolok Silau, dan Kecamatan Barus Jahe. DESIKA juga merupakan kawasan belakang tiga kabupaten yang terhubung langsung dengan potensi strategis untuk menjadi destinasi wisata regional, nasional dan internasional menuju pusat pariwisata Danau Toba, didukung dengan konsep wisata sektor hutan alam, pertanian, perikanan dan peternakan yang selanjutnya menambah daya tarik wisatawan sehingga dapat dinyatakan atau ditetapkan sebagai “Segitiga Emas Penyangga KSPN Danau Toba” di Sumut.

 

Kata Kunci : Pembangunan Kawasan, Pariwisata, DESIKA

 

Abstract

The existence of the tourism sector must receive support from all parties starting from the Regional Government as manager and regulator, the community at the location of the tourist attraction, as well as the role of the private sector as developers. Apart from its role, tourism is also a sector that is not much different from other economic sectors, namely that in the development process it also has an impact or influence in the social and economic fields. The study methods used in preparing this manuscript are juridical-normative and empirical-sociological, namely by using secondary data in the form of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary materials. Primary and secondary data were obtained through observation, interviews and literature study. Examining the conditions, potential, and problems that exist in society related to tourism so that they can be used as material for organizing content material in preparing the manuscript with research locations in Gunung Meriah District, STM Hulu District, Dolok Silau District, and Barus Jahe District. The concept used in the development planning "Desika Regency Ridge as a Golden Triangle to Support KSPN Lake Toba" uses an inter-regional integration approach. The purpose of using the concept of interregional integration is to connect different regional functions to achieve certain goals. Based on the regional delineation criteria in the "DESIKA as the Golden Triangle Supporting KSPN Lake Toba" area, it includes Deli Serdang, Simalungun, and Karo Regencies (DESIKA) with a regional focus for each district, namely Gunung Meriah District, STM Hulu District, Dolok Silau District, and Barus Ginger District. DESIKA is also the back area of three districts which are directly connected with strategic potential to become a regional, national and international tourist destination towards the Lake Toba tourism center, supported by the concept of tourism in the natural forest, agriculture, fisheries and livestock sectors which further increases tourist attraction so that it can be stated or designated as the "Golden Triangle Buffering KSPN Lake Toba" in North Sumatra.

 

Keywords : Regional Development, Tourism, DESIKA


Keywords


Keywords : Regional Development, Tourism, DESIKA

References


A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha, Dkk., 2019. Analisa Pasar Dan Indeks Kepuasan Wisatawan Nusantara. Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar.

Anggela Liana Utami, 2020. Potensi Transportasi Umum Dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Kota Palangka Raya. Jurnal Transportasi, Vol. 20, No. 3.

Anti Riyanti, Lia Afriza, 2020. Analisis Pasar Pariwisata Di Kabupaten Cianjur. Jurnal Vidyamita, Vol. 1, No. 1.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, Kecamatan Barusjahe Dalam Angka 2023.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, Kecamatan Dolok Silau Dalam Angka 2023.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Gunung Meriah Dalam Angka Gunung Meriah 2023.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu Dalam Angka Sinembah Tanjung Muda Hulu 2023

Darwin Damanik, Dkk., 2022. Ekonomi Pariwisata: Konsep, Pemasaran Dan Pembangunan. Yayasan Kita Menulis, Pematang Siantar.

Ni Desak Made Santi Diwyarthi, dkk., 2022. Desa Wisata (Membangun Desa Dengan Pariwisata). Politeknik Pariwisata Bali, Badung

Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2020-2024.

Sefri Doni Dan Andjar Prasetyo, 2021. Pengembangan Kawasan Ekowisata Dalam Roadmap Sistem Inovasi Daerah (Sida) Kabupaten Labuhanbatu Melalui Pariwisata Berbasis Masyarakat. Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Vol. 47, No. 2

Siti Atika Rahmi, 2016. Pembangunan Pariwisata Dalam Perspektif Kearifan Lokal. Jurnal Reformasi, Vol. 6, No. 1.

Syarif Ahmad, 2018. Pengembangan Pariwisata Kota Bima Sebagai Daerah Transit Wisata Alternatif. Jurnal Sadar Wisata, Vol. 1, No. 1.

Tatik Mulyati, 2022. Membangun Desa Wisata (Sinergi Antara Potensi & Pemberdayaan). Lakeisha, Klaten.

Umar Nain, 2018. Wisata Pembangunan Desa: Suatu Autokritik. InsistPress, Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025

Peraturan Presiden (Perpres) 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba




DOI: https://doi.org/10.30743/jhah.v5i2.9435

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Andi Junianto Barus, Teuku Daudsyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

(E-ISSN : 2746-1408) (ISSN CETAK : 2746-1912)