Analisis Vegetasi Gulma Pada Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) Di Kelurahan Lambanapu

Ambu Elu, Lusia Danga Lewu, Suryani K.K.L Kapoe

Abstract


Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman pangan serelia yang sangat mudah beradaptasi. Tanaman ini lebih tahan kekeringan bila dibandingkan dengan tanaman serelia lainnya serta dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah dan relatif tahan terhadap hama dan penyakit. Oleh karena itu, sorgum memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi salah satu tanaman alternatif guna memenuhi kebutuhan pangan, pakan, dan produk industri. Gulma merupakan salah satu OPT (organisme pengganggu tanaman) yang sering ditemui di lapangan yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis vegetasi pada tanaman sorgum di Kelurahan Lambanapu. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2024. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling sebanyak 15 titik dengan ukuran plot 1x1 meter. Hasil penelitian diperoleh 30 jenis gulma dengan vegetasi gulma yang dinilai berdasarkan nilai penting yaitu gulma dengan nilai tertinggi adalah Digera Muricata L dengan nilai 40,86 dan gulma dengan nilai terendah adalah gulma Plumbago Zeylanica, Manihot Esculenta dan Jatropha Gossypifolia dengan nilai 1,75 sedangkan gulma dengan nilai SDR tertinggi adalah gulma Digera Muricata L dengan nilai 13,62 dan gulma yang paling rendah adalah Plumbago Zeylanica, Manihot Esculenta dan Jatropha Gossypifolia dengan nilai 0,58%

Keywords


Gulma, Analisis Vegetasi, Kelurahan Lambanapu, Tanaman Sorgum

Full Text:

PDF

References


Adi.2013.VegetasiGulma.(http://arekpekalongan.blogspot.com/2013/10/vegetasi gulma.html). Diakses pada tanggal 1 Desember 2015.

Afiati, R., Eva, B., Ananto, A. 2018. Kontribusi Usaha Tani Tanaman Jagung Program PHBM Terhadap Pendapatan Penduduk Desa Kaligayam Kecamatn Margasari Kabuppaten Tegal. Geo Image, 7(2): 101-110.

Andriani, A., & Isnaini, M. (2013). Morfologi dan Fase Pertumbuhan Sorgum. Inovasi Teknologi dan Pengembangan ,47.

Damardjati, S.M., Syam, & Hermanto. 2013. Sorgum: Inovasi Teknologi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta. 280 hlm.

Karenga, F., Killa, Y. M., & Kapoe, S. K. K. (2022). Analisis Vegetasi Gulma di Lahan Jagung Di Desa Umbu Pabal Selatan Kabuapten Sumba Tengah. Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 10(1), 12-15.

Karya, EK, Febrianti, R. 2021. Pengaruh Sistem Budidaya Tanah dan Penenganan Gulma Terhadap Pertumbuhan Hasil Jagung Manis (Zea Mys Saccaharata Sturt.) Varientas Paragon.AGROTATANEN I Jurnal Ilmu Pertanian, 3(2):2026.

Okasari, A.A. 2017. Analisis vegetasi gulma pada pertanaman jagung dan hubunganya dengan pengendalian gulma di Lambung Bukit, Padang, Sumatera Barat. Jurnal sains Natural, 4(2): 135-142. Felania, C. (2017). Pengaruh ketersedian air terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaceolus radiatus). In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi (Vol. 5, pp. 131–138).

Sari, Yetti K., Ainin Niswati, M.A. Syamsul A., Yusnaini, S. 2015. Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Aplikasi Herbisida Terhadap Populasi Dan Biomassa Cacing Tanah Pada Pertanaman Ubi Kayu (Manihotutilissima). J. Agrotek Tropika,3(3):422 – 426

Yuwono, P., Warsiti, T., & Kasmiamojo, M. (2017). Identifikasi Jenis-Jenis dan Kandungan Nutrisi Gulma Di Kecamtan Batur, Kabupaten Banjarnegara Yang Potensial Sebagai Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal pastura, 6(2), 63.




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v8i1.10640

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License