Penanaman Mangrove Rhizopora apiculata dan Bruguiera sp dalam Upaya Mengurangi Dampak Abrasi dan Erosi Pantai Pematang Kuala Teluk Mengkudu

Sularno ,, Nurhasnah Manurung, Masnadi ,, Edi Azwar, Yusri Fefiani, Zul Aida, Pandu Prabowo Warsodirejo, Budianto ,

Abstract


Hutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi. Biasanya, hutan ini didominasi dengan tumbuhan berkayu dan tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis. Adapun fungsi hutan mangrove yang paling utama adalah mencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang laut. Selain itu, hutan mangrove juga mempunyai beberapa keterikatan dan kontribusi dalam pemenuhan manusia, baik dalam penyediaan bahan pangan, papan, atau kesehatan. Untuk itu, upaya pelestarian hutan mangrove sangat penting dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem. Pantai merupakan daerah di perairan yang dipengaruhi oleh pasang surut tertinggi dan air surut terendah. Pasang surut air laut dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi ekosistem wilayah pantai seperti abrasi dan intrusi air laut, keadaan ini tentunya berdampak negatif juga bagi penduduk disekitar wilayah pantai. Pada observasi pantai di desa Pematang Kuala ini, telah terjadi beberapa dampak negatif seperti abrasi dan intrusi air laut. Hal ini dakibatkan kurangnya pertahanan pasang surut air laut, yang pada kesempatan ini kami akan melakukan penanaman Mangrove spesies Rhizopora apiculata dan Bruguiera sp. Sebagai upaya mengurangi dampak abrasi dan erosi pantai di pantai Pematang Kuala Teluk Mengkudu

Keywords


Mangrove, Pantai, Abrasi, Erosi, Rhizopora apiculata, Bruguiera sp.

Full Text:

PDF

References


Albers, T. & von Lieberman, N., 2011, Current and Erosion Modelling Survey, GIZ GMBH-Management of Natural Resources in the Coastal Zone of Soc Trang Province, Bonn: GIZ GmbH

American Shore & Beach Preservation Association, 2011, Reintroducing Structures for Erosion Control on the

Anwar, J., Hisyam, N. Dan Damanik, S.J. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatra. UGM Press. Yogyakarta.

Bengen, D.G. 2000. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut : Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2001. Identifikasi Mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi.

Farrelly, D., 1984. The Benefits of Bamboo, The Sciences Vol. 24, No. 6, hlm 11-12.

Halide, H.; Brinkman, R. & Ridd, P., 2004, “Designing Bamboo Wave Attenuators for Mangrove Plantations”, Indian Journal of Marine Sciences, Vol. 33 No. 3, hlm. 220-225.

JICA (Japan International Corporation Agency). 2006. Basic Understanding of Mangrove. Makalah Pelatihan Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari. Denpasar.

Kartawinata. 1978. Status Pengetahuan Hutan Bakau di Indonesia. Prosiding Seminar Ekosistem Mangrove. Jakarta. Hlm 21-26.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2015, Pedoman Penilaian Kerusakan Pantai dan Prioritas Penanganannya, Revisi Surat Edaran Nomor 08/SE/M/2010, Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kitamura, S., Anwar, C., Chainago, A dan Baba S. 1997. Buku Panduan Mangrove di Indonesia Bali dan Lombok. Jaya Abadi. Denpasar.

Kusmana, C dan Istomo. 1995. Ekologi Hutan. Laboratorium Kehutanan. Fakultas Kehutanan. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.

Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Noor, Y.R, M. Khazali dan I.N. Suryadiputra.1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP. Bogor.

Open Coasts of America, White Paper.

Roach, M., 1996, “The Bamboo Solution: Tough as Steel, Sturdier than Concrete, Full-size in a Year”, Discover Magazine.

Sulaiman, D. M., 2012, Rehabilitasi Pantai dengan PEGAR Geotube dan Geobag, Prosiding Workshop Penanganan Erosi Pantai, Buleleng.

Zhang, S..X. dan Xi Li, 2014, “Design formulas of transmission coefficients for permeable breakwaters”, Water Science and Engineering, Vol. 7 No.4 , hlm 457-467.




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v4i2.4478

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License