Perbedaan Kondisi Psikologis Remaja Dengan Riwayat Stunting dan Non Stunting di SMP Swasta Yapim Biru-Biru

Evalina Manurung, Ribka Flora Panjaitan, Fithri Handayani Lubis

Abstract


Anak-anak yang stunting dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga dapat bersaing dengan negara lain. Penelitian ini adalah studi Observasional dengan desain kasus kontrol melalui pendekatan retrospektif terhadap 45 remaja di SMP Yapim Biru-biru dengan riwayat stunting dan remaja dengan riwayat non stunting pada kelompok kontrol yang bertujuan untuk menganalisis Perbedaan Kondisi Psikologis Remaja dengan Riwayat Stunting dan Non Stunting. Pada Remaja dengan Riwayat Stunting diketahui bahwa 30 orang dengan tingkatan masalah emosial Normal, 6 orang dengan tingkatan Borderline dan 9 orang remaja dengan tingkatan Abnormal. Terdapat 5 orang dengan tingkatan masalah conduct Normal, 16 orang dengan tingkatan Borderline dan 25 orang remaja dengan tingkatan Abnormal. Terdapat 14 orang dengan tingkatan Hiperaktivitas Normal, 18 orang dengan tingkatan Borderline dan 13 orang remaja dengan tingkatan Abnormal. Terdapat 5 orang dengan tingkatan masalah dengan teman sebaya Normal, 19 orang dengan tingkatan Borderline dan 21 orang remaja dengan tingkatan Abnormal. Pada Remaja tanpa Riwayat Stunting diketahui bahwa sebanyak 30 orang memiliki tingkatan masalah emosional yang normal, 8 orang dengan tingkatan Borderline dan 7 orang dengan tingkatan emosional Abnormal. Sebanyak 10 orang memiliki tingkatan masalah conduct yang normal, 18 orang dengan tingkatan Borderline dan 17 orang dengan tingkatan masalah conduct Abnormal. Sebanyak 12 orang memiliki tingkatan Hiperaktivitas yang normal, 17 orang dengan tingkatan Borderline dan 16 orang dengan tingkatan Hiperaktivitas Abnormal. Sebanyak 11 orang memiliki tingkatan masalah dengan teman sebaya yang normal, 18 orang dengan tingkatan Borderline dan 16 orang dengan tingkatan masalah masalah dengan teman sebaya Abnormal

Keywords


Kondisi Psikologis, Remaja, Stunting

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes). 2018. Situasi Balika Pendek (Stunting) di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi ISSN 2088-270X Semester 1. 2018.

Susan P. Walker, Susan M. Chang, Christine A. Powell, Emily Simonoff, Sally M. Grantham- McGregor.; 2007. Early Childhood Stunting Is Associated with Poor Psychological Functioning in Late Adolescence and Effects Are Reduced by Psychosocial Stimulation. The Journal of Nutrition, Volume 137, Issue 11, 1 November 2007, Pages 2464– 2469, https://doi.org/10.1093/jn/137.11.2464

Rahmaningrum, Zella Novi. 2017. Hubungan Antara Status Gizi (Stunting dan Tidak Stunting) dengan Kemampuan Kognitif Remaja di Sukoharjo, Jawa Tengah. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Erfanti, D.O., Setiabudi, D. and Rusmil, K. 2016. The Relationship of Psychosocial Dysfunction and Stunting of Adolescents in Suburban, Indonesia. Open Journal of Medical Psychology, 5, 57-65. http://dx.doi.org/10.4236/ojmp.2016.54007

Nurmalitasari Femmi. Perkembangan Sosial Emosi pada Anak Usia Prasekolah. 2015;23(2):103–11.

Nurillah A, Kencana S, Indri Yunita S. Panjang Badan Lahir Pendek sebagai Salah Satu Faktor Determinan Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak Umur 6-23 Bulan di Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2016;15:3–9.

Souza JM De. Child development : Analysis of a New Concept 1. 2015;23(6).

Uce L. The Golden Age. Bunayya Jurnal Pendidikan Anak. 2017;77–92.

Soetjiningsih. IG, N, Gde Ranuh. Tumbuh Kembang Anak. EGC; 2016. 56 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Narendra MB. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: IDAI;

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Permendikbud No. 137 Tahun 2017. 2017.

Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusi. Lembaga Penerbit Balitbangkes. 2015. 218 p.

Rahmadi FA, Hardaningsih G, Pratiwi R. Prevalensi dan Jenis Masalah Emosional dan Prilaku Pada Anak Usia 9-11 Tahun Dengan Perawakan Pendek di Kabupaten Brebes. Jurnal Gizi Indonesia. 2015;3(2):116–9.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.

Oktaviana M, Wimbarti S. Validasi Klinik Strenghts and Difficulties Questionnaire (SDQ) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tingkah Laku. 2014;41(1):101–14




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v4i2.4558

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License