Studi Perbandingan Morfologi Rhizophora apiculata Dengan Bruguiera cylindrica Di Desa Pematang Kuala Sebagai Bahan Pengembangan Modul Bio Marine

Febri Azhari, Sularno ,, Pandu Prabowo Warsodirejo, Yusri Fefiani

Abstract


Rhizophora apiculata dengan Bruguiera cylindrica merupakan spesies tumbuhan mangrove yang hidup di habitat payau, juga hidup di daerah berlumpur, terletak di daerah pasang surut daerah tropis. Tumbuhan mangrove juga berfungsi mencegah terjadinya abrasi laut, menjadi bahan penghasil obat-obatan dan menjadi sumber pendapatan nelayan, sebagai tempat pariwisata. Tujuan penelitian untuk mengetahui morfologi dari tumbuan mangrove Rhizophora apiculata denan Bruguiera clindrica. Spesies mangrove Rhizophora apiculata dengan Bruguiera cylindrca ini juga memilkim morfologi yang berbeda mulai dari daun,buah, bunga, batang, dan akar dari morfologinya pula dapat di ketahui jenis spesiesnya mangrovenya. Penelitian ini menggunakan jens penelitian. Deskripif dan komperatif dan lokasi penelitian di lakukan pada daerah pantai, adapun sampel penelitian adalah tumbuhan mangrove dari genus Rhizophora dan Bruguiera. Di lakukan dengan mengidentifikasi tumbuhan mangrove, mengambil sampelnya di identifikasi kemudian mengupulkan data tentang sample. Hasil identifikasi tumbuan mangrove Rhizophra apiculata denga Bruguiera cylindrica  mempunyai morfologi yang berbeda-beda mulai dari daun, buah, bunga, batan, akar. Pada penelitian banyak sekali jenis tumbuhan mangrove di lokasi penelitian yang paling domian adalah spesies tumbuhan mangrove genus Rhizophora, salah satuya Rhizophora apiculata.

Kata Kunci : Morfologi, Tumbuhan Mangrove, Rhizophora apiculata, Bruguiera cylindrica.


Keywords


Morfologi, Tumbuhan Mangrove, Rhizophora apiculata, Bruguiera cylindrica.

Full Text:

PDF

References


Al Qur’an surah Thaha, ayat 53.

Amaran Saru 2014. Potensi Ekologis Dan pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Wilayah pesisir. Makasar

Basyiruddin Usman. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers.

Dahuri (2003). Vegetasi mangrove, Jakarta.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indinesia Edisi ke Empat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Dikmenjur. 2004. Pedoman Penulisan Modul. Jakarta: Dikmenjur, Depdiknas.

Hamdani (2019), pengertian Modul, penyususnan modul.komponen. Maksar.

Hayati, N. (2015). Taksonomi Tumbuhan. Semarang: CV Karya Abadi.

Hamzah.(2010). Tumbuhan Mangrove .Jakarta : Erlangga

Heyne, K. 1988. Tumbuhan berguna Indonesia. Ditetjemahkan clan diterbitkan oleh Badan Litbang Kehutanan, Dephut Jakarta.

Indrawan Mochamad. Richard B Premack. Jatna Supriatna. 2007. Biologi Konservasi. Edisi Revisi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Iskandar Wassid, dan H. Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Irawan, B. (2013). Karakterisasi dan Kekerabatan Tumbuhan Mangrove Rhizoporaceae Berdasarkan Morfologi, Anatomi dan Struktur Luar Serbuk Sari. Bandung: Universitas UNPAD.

J, H. P. (2007). The Biology of Mangroves Oxford .

Kusmanaet al, 2008. Studi Keanekaragaman spesies Mangrove

Liandiani. (2006). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Sunset Kemenag Go Id.

New York: University Press. Kapludin, Y. (2013). Karakterisasi dan Morfologi Keragaman Biota pada Vegetasi Mangrove Dusun Wael Kabupaten Seram Bagian Barat. Ambon : Universitas Darussalam.

Nybakken (1998). Potensi Ekologi Dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove.

Partomihardjo, S. d. (2003). Permulaan alami hutan mangrove Pulau Nusa Kambangan Jawa Tengah . Dalam Jamal et al Proyek Investarisasi dan Karakterisasi sumberdaya Hayati Pusat Penelitian Biologi -LIPI Bogor , 393-402.

Pramudji. (2003). Keanekaragaman Flora di hutan mangrove kawasan pesisir Teluk Mandar, Polewali, Provinsi Sulawesi Selatan . Kajian Pendahuluan Biota, VIII 3 135-142.

Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam pelatihan bagi para guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK Tanggal 12-14 Januari 2009, Di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sumadi Suryabrata. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : PT Raja Grafindo.

Sunardi, S. d. (2004). Ekologi hutan mangrove di Tumbu -tumbu Lampepi dan Wungkolo, Pulau Wawonji, Sulawesi Tenggara . Dalam Rugayah et al Laporan Teknik Proyek Inventarisasi dan Karakterisasi Sumberdaya Hayati Pusat Peneliti Biologi LIPI Bogor, 71-85.

Tjitrosoepomo, G. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Tjitrosoepomo. (2007). Morfologi Tumbuhan . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, G. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Yus Rusila Noor, M. Khazali, IN.N. SuryadiPutra 2006. Panduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v5i1.4813

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License