Studi Keanekaragaman Hayati Dan Manfaat Ekologi Hutan Tropis di Kebun Batang Laping Madina Mandailing Natal

Yusri Fefiani, Sularno ,, Budianto ,, Nurhasnah Manurung, Edi Azwar, Pandu Prabowo Warsodirejo

Abstract


Hutan Tropis yang merupakan hutan yang lembab yang selalu diguyur hujan atau selalu basah sepanjang tahun adalah hutan yang terletak di wilayah tropis secara spesifik. Maksud dari wilayahspesifik adalah berada dilintang 23,5 LU sampai 23,5 LS pada geografis peta bumi. Hutan Tropis memiliki vegetasi  dan keaneka ragaman hayati yang luar biasa. Vegetasi pada umumnya merupakan tumbuhan berdaun lebar, berbatang tinggi atau pohon tinggi, dan ada juga yang membentuk suatu kanopi atau atap hutan sehingga cahaya matahari tertutup dan tidak mampu menembus sampai lantai hutan permukaan tanah. Hutan Tropis yang berada di wilayah kebun Balap (Batang Laping) yang terletak di Madina Kabupaten Mandailing Natal merupakan wilayah yang paling sulit dijangkau untuk diukur dan dipetakan letak geologi atau ekologi nya bahkan dengan menggunakan drone sekalipun. Ini lah yang menyebabkan hutan tropis batang laping masih tergolong sehat atau masih tergolong asri. Hutan Tropis ini kaya akan ilmu dan manfaat ekologi nya. Selain digunakan masyarakat setempat untuk mencari hasil hutan, juga dapat digunakan sebagai situs objek studi atau penelitian atau field trip kunjungan keilmuan atau pun sebagai objek wisata. Masyarakat setempat yang masih bersifat ortodoks pada umumnya masih belum memahami keanekaragaman hayati dan manfaat ekologi yang terkandung di hutan tropis Kebun Batang Laping tersebut. Karena hal tersebut tim dosen prodi Pendidikan Biologi turun kelapangan untuk melaksanakan field trip sekaligus kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya hal tersebut untuk dilestarikan terkait keanekaragaman hayati yang terkandung didalamnya

Keywords


Keanekaragaman Hayati, Ekologi, Hutan Tropis. Batang Laping, Madina

Full Text:

PDF

References


Agus, F., dan I.G. Subiksa. 2008. Lahan gambut: potensi untuk pertanian dan aspek lingkungan. Balai Penelitian Tanah. Badan Litbang Pertanian. World Agroforestry Centre. Bogor

Ahmad Muhtadi Rangkuti, Ekosistem Pesisir dan Laut Indonesia, 2017, Bumi Aksara, Jakarta

Ahmad Sihabudin , Literasi Media Dengan Memberdayakan Kearifan Lokal Jurnal Communication Vol. 4 No.2 ( 2013)

Ardiansyah, Identifikasi Kerusakan Dan Upaya Pelestarian Hutan Mangrove Di Kota Balikpapan, 2018, Skripsi, FKIP Unmul, Samarinda

August P. Silaen, 2008, Pelestarian Fungsi Hutan Dan Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Hukum Lingkungan, VISI (2008) 16 (3) 575 - 594)

Biodiversity:An Introduction, Kevin J. Gaston & John I. Spicer, 2004, Graphicraft Limited, Hong Kong

Education Programs on Environment , Zhou Tao, Procedia Environmental Sciences Vol. 12 (2012 )

Handbook Of Biodiversurvey, Evaluation and Monitoring), David Hill, et. all, Cambridge University, 2005

Hetti Rahmawati, Local Wisdom Dan Perilaku Ekologis Masyarakat Dayak Benuaq, Jurnal Hesti Lestari Tata

Adi Susmianto, 2016. Ekosistem Gambut Indonesia. Forda Press. Surabaya Indigenous, Vol. 13, No. 1, Mei 2015: 72-78

Pelestarian Hutan dan hubungannya dengan Lingkungan dan Potensi Ekonomi, Prociding PESAT, Vol 4, tahun 2011, UNIKA Widya Mandala, Surabaya




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v5i1.5098

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License