PROSES PEMBUATAN TEMPE HOME INDUSTRY BERBAHAN DASAR KEDELAI (glycine max (L) Merr) DI KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adisarwanto,T. 2005. Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta
Anonim. 2006. Karakteristik Kedelai Sebagai Bahan Pangan Fungsional. eBookPangan.com.diakses tanggal 28 April 2019.
Anonim. 2010. Standar Mutu Tempe Kedelai SNI 01-3144-1992.http://agribisnis.deptan.go.id/layanan_info/view.php?file=STANDARD MUTU/Standard-NasionalIndonesia/SNI_Horti/Produk+olahan/SNI+01-3144++-1992.pdf&folder=MUTU STANDARDISASI. diakses tanggal 28 April 2019.
Astuti NP., 2009. Sifat Organoleptik Tempe Kedelai Yang Dibungkus Plastik, Daun Pisang,dan Daun Jati. Prodi Gizi Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan UniversitasMuhammadiyah Surakarta.
Dewi, E. L. 2009. Superfood: Yang Perlu Kita Ketahui Dari Produk Kedelai. “Chinese Natural Cures” – Henry C.Lu, “, The Soy Connection, Volume 10, nomor 4, “Soy, Vitamin E Alternatives for Hormone Treatment”-Prepared Food newsletter edisi 2 Desember 2002, Newest Research On Why You Should Avoid Soy, Sally Fallon dan Mary Enig, Ph.D http://griyalarasati.blogspot.com/2009/02/yang-perlu-kitaketahui-dariproduk. html. diakses tanggal 28 April 2019.
Haslina & E. Pratiwi. 1996. Manfaat Tempe Bagi Gizi dan Kesehatan Manusia. Sainteks Vol. III No. 4 September 2009
Hernawati, D., & Meylani, V. (2019). Variasi inokulum rhizopus sp. pada pembuatan tempe berbahan dasar kedelai dan bungkil kacang tanah. Jurnal Biologi Makassar, 4(1), 58–67.
Hudaya, S., dan Daradjat, S.S. 1982. Dasar-Dasar Pengawetan 2. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta
Kumalasari R, 2012. Pengaruh Konsentrasi Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Var. Grobogan. Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Muchtadi, Tien R. 1997. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. IPB Press. Bogor
Mukhoyaroh H., 2015. Pengaruh Jenis Kedelai, Waktu dan Suhu Pemeraman Terhadap Kandungan Protein Tempe Kedelai. Florea Vol. 2 No. 2, Nopember 2015 (47-51)
Pangestu, Regio. (2013). Klasifikasi Fungi: Divisi Zygomicotina Materi Biologi Kelas X SMA Lengkap
Purwoko, T. 2007. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara.
Rachman, A. 1989. Teknologi Fermentasi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Bogor
Rahayu, K. (1988). Bahan Pengajaran Mikrobiologi Pangan. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada.
Rokhmah, L. N. 2008. Kajian Kadar Asam Fitat dan Kadar Protein Selama Pembuatan Tempe Kara Benguk (Mucuna Pruriens) dengan Variasi Pengecilan Ukuran dan Lama Fermentasi. Skripsi. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta
Rusmono M dkk., 2016. BMP LUHT 4442 Pengolahan Hasil Pertanian. Penerbit Universitas Terbuka.
Sardjono., B.H., dan Wibowo, D. 1999. Handout Teknologi Fermentasi. UGM Press. Yogyakarta.
Syarief, R. 1999. Wacana Tempe Indonesia. Universitas Katolik Widya Mandala Press. Surabaya. Standard Nasional Indonesia, SNI 3144:2015 tentang Tempe Kedelai.
Wahyudi, A. (2018). Pengaruh Variasi Suhu Ruang Inkubasi terhadap Waktu Pertumbuhan Rhizopus Oligosporus Pada Pembuatan Tempe Kedelai. Jurnal Agrium, 3(1), 37–44.
Widianarko, B. Rika P. dan Retnaningsih. 2000. Tempe, Makanan Populer dan Bergizi Tinggi. Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi dan Keamanan Pangan. Jurusan Teknologi Pangan. Unika Soegijapranata. Semarang
Wipradnyadewi, Putu Ari Shandi., Rahayu, Endang. S., dan Raharjo, Sri. (2010). Isolasi dan Identifikasi Rhizopus oligosporus pada Beberapa Inokulum Tempe. Yogyakarta: Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadja.
DOI: https://doi.org/10.30743/best.v6i1.6316
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan