Perbaikan Sifat Kimia Tanah Perkebunan Karet (Havea brassiliensis) Dengan Menggunakan Teknik Biopori

Rina Maharany, Eka Bobby Febrianto, Dina Arfianti Saragih, Delyana R Pulungan

Abstract


Penerapan budidaya karet yang baik menjadi salah satu tantangan di Indonesia, yang sebagian besar pelakunya adalah petani karet dengan tingkat pengelolaan kebun dan input produksi yang terbatas. Hal ini menyebabkan tingkat produktivitas karet rakyat masih jauh dibawah potensi produksi yang sesungguhnya. Penerapan teknik budidaya  (Best Management Practices) yang baik dan benar mulai dari pemilihan klon bibit unggul dan pemeliharaan menjadi kunci keberhasilan pembudidayaan karet di Indonesia. Penerapan konsep biopori sebagai teknik konservasi sederhana merupakan satu upaya dalam meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki sifat tanah (fisika, kimia dan biologi). Lubang biopori merupakan lubang vertikal ke dalam tanah yang berfungsi meningkatkan laju peresapan air hujan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan karet Desa Jaharun B Dusun V, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 4 perlakuan dosis serasah tanaman karet yaitu K1 : Kontrol, K2 : 3 kg, K3 : 3,5 kg, K4 : 4 kg.  Perlakuan penambahan serasah karet secara biopori berpengaruh sangat nyata terhadap perbaikan sifat kimia tanah untuk semua parameter pengamatan {pH, P-tersedia (ppm), K-dd (me/100 gr), Ca-dd (me/100 gr), Mg-dd (me/100 gr), dan KTK (me/100 gr)} dengan penambahan serasah karet sebanyak 3 kg. Semakin banyak

Keywords


Biopori, Sifat Kimia Tanah, Produktivitas di Lahan Karet

Full Text:

PDF

References


Balai Penelitian Tanah Departemen Pertanian. 2009. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian RI. 2004. Karet (Hevea brasiliensis). Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian. 2014. Pedoman Budidaya Karet (Hevea brasiliensis) Yang Baik. Jakarta.

Hakim, N., M.Y. Nyakpa., A.M. Lubis., S.G. Nugroho., M.A. Diha., Go Ban Hong dan H.H. Bailey. 1986. Dasar–Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Hal 46 – 137.

Hardjowigeno, S.1993. Klasifikasi Tanah Dan Pedogenesis.Akademika Pressindo. Jakarta.

Johnherf. 2008. Biopori Sebagai Peresap Air Yang Mengatasi Banjir Dan Sampah..

Rauf, A. 2010. Multifungsi Biopori Dan Bor Tanah. Leaflet.Ditjen RLPS Kementrian Kehutanan RI.Medan.

Siagian, Nurhawaty. 2015. Cara Modren Mendongkrak Produktivitas Tanaman Karet. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Zaini, A., Juraemi., Rusdiansyah., Saleh, M. 2017. Pengembangan Karet (Studi Kasus di Kutai Timur). Mulawarman University Press..




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v6i1.6794

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License