Kadar Homosistein Sebagai Prediktor Derajat Keparahan Pasien Stroke Iskemik Fase Akut

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah  Menganalisis keterkaitan anatara kadar homosistein dan stroke iskemik terutama pada fase akut.. Homosistein yang meningkat kadarnya dalam darah merupakan faktor resiko untuk terjadinya stroke iskemik. Berbagai penelitian juga menyebutkan bahawa kadar homosistein juga berperan dalam prognosis stroke walaupun hal ini masih dianggap kontroversi.Penelitian jenis analitik menggunakan rancangan cross sectional, data diperoleh dari 36 penderita stroke iskemik fase akut rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan. Kadar homosistein dikelompokkan atas 2 kategori, yaitu kadar homosistein tinggi (>15 μmol/l) normal (≤15 μmol/l). Derajat keparahan Stroke Iskemik Fase Akut diperiksa dengan menggunakan National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS).. Kadar homosistein pada pasien objek penelitian (pasien stroke iskemik fase akut)  antara  5 μmol/l - 24,1 μmol/l  (rerata 11,8 μmol/l). Derajat keparahan stroke ringan, yaitu sebanyak 25 orang (69,4%) dan derajat keparahan stroke sedang, yaitu sebanyak 11 orang (30,6%). Hasil uji regresi logistik menunjukkan kadar homosistein berhubungan degan derajat keparahan stroke iskemik fase akut. Artinya pasien stroke iskemik fase akut yang memiliki kadar homosistein tinggi diperkirakan sebagai prediktor meningkatkan risiko keparahan stroke iskemik fase akut sebesar 4,800 kali dibandingkan dengan kadar homosistein normal (p=0,046; OR = 4,800; CI 95%; 1,030-22,370). Kadar homosistein menunjukkan hubungan yang kuat dengan derajat keparahan stroke iskemik fase akut..