IMPLEMENTASI ECO-ENZYME BERBASIS KULIT BUAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR SUMUR

Jeni Dhea Lespita, Abdul Halim Daulay

Abstract


Eco-enzyme yang dihasilkan dari limbah kulit buah pisang, nanas, sawo, dan jeruk dimanfaatkan untuk mentreatment air sumur dengan tujuan meningkatkan kualitas airnya serta mengetahui volume dan waktu treatment eco-enzyme yang paling optimum agar dihasilkan air bersih sesuai dengan standar Permenkes RI No. 32 Tahun 2017. Lokasi penelitian uji sampel diambil dari salah satu sumur bor yang berada di Kawasan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Terdapat 4 jenis sampel yang diuji dalam penelitian ini yaitu, sampel A (10 ml/24 jam), sampel B (10 ml/48 jam), sampel C (15 ml/24 jam), dan sampel D (15 ml/48 jam). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dihasilkan dari Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Disimpulkan bahwa kualitas sampel air sumur (air baku) sebelum dilakukan treatment dengan eco-enzyme merupakan sampel air yang tergolong tidak layak, hal ini dibuktikan dengan tidak terpenuhinya sejumlah parameter pada Permenkes RI No. 32 Tahun 2017. Setelah dilakukan treatment dengan eco-enzyme, kualitas air sumur pada sampel A, B, dan C telah memenuhi standar Permenkes RI No. 32 Tahun 2017 sedangkan sampel D belum memenuhi hanya pada parameter zat organik KMnO4. Volume eco-enzyme dan waktu treatment yang paling optimum adalah pada penambahan 10 ml dan rentang waktu 24 jam (sampel A).


Keywords


Air sumur, Eco-enzyme, Kualitas air, Kulit buah.

Full Text:

PDF

References


Alizar (2004). “Pelayanan Air Minum Wilayah Perkotaan di Indonesia”. Journalist Workshop on Water Issues.

Arun, C., & Sivashanmugam, P. (2015). Solubilization of Waste Activated SludgeUsing

a Garbage Enzyme Produced From Different Pre-consumer Organic Waste.Journal of Royal Society of Chemistry, 5, 51421-51427. https://doi.org/10.1039/C5RA07959D

Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Asmadi, Khayan, dan Kasjono, H.S. (2011). Teknologi Pengolahan Air Bersih. Gosyen

Publishing, Yogyakarta.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisisus.Yogyakarta.

Hemalatha, M., & Visantini, P. (2020). Potential use of eco-enzyme for the of metal

basedeffluent. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 716(1).https://doi.org/10.1088/1757-899X/716/1/012016

Muftiana, Ilmi, & Aditya, A. F. The Effect of KMnO4 and K3[Fe(CN)6] Concentrations on Electrical Production in Fuel Cell Microbial System with Lactobacillus bulgaricus Bacteria in a Tofu Whey Substart, 2018 : p. 49 – 53.

Kumar, Rajshree, Yadav, Malhotra, Gupta, & Pusp. (2019). Validation of eco-enzyme

for improved water quality effect during large public gathering at river bank. International Journal of Human Capital in Urban Management.

Lallanilla, M. (2013). Enam Masalah Lingkungan Teratas di Cina. http://id.berita.yahoo.com/enammasalahlingkunganteratasdicina125151899.html.

Marwati, Made, N., Mardani, N. K., Sundra,I. K. (2008). Kualitas Air Sumur Gali Ditinjau dari Kondisi Lingkungan Fisik dan Perilaku Masyarakat di Wilayah Puskesmas Denpasarselatan. Tesis. Universitas Udayana.Ecothropic, Vol .5 (1) :63 - 69 ISSN:1907-5626.

Megah, S. I., Dewi, D. S., & Wilany, E. (2018). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Digunakan Untuk Obat Dan Kebersihan. Minda Baharu, 2(1), 50. https://doi.org/10.33373/jmb.v2i1.22 75.

Nazim, F dan Meera. (2017). Comparison of Treatment of Greywater Using Garbage and Citrus Enzymes.

Nurdin Cahyadi. (2021). “Tentang Eco-Enzyme, Setetes Air dari Surga”.

https://disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/tentangecoenzymepurwantosetetes-air-dari-surga.

Peraturan Menteri Kesehatan. (2017), Nomor 32: Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.

Rahmat, Deni. (2017). Peningkatan aktivitas antimikroba ekstrak nanas (Ananascomosus L.) dengan pembentukan nanopartikel. Universitas Pancasila.

Rustanti M.E. (2018). Potensi Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca l) sebagai Bahan Tambahan dalam Pembuatan Es Krim. Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sariwati E. (2010). Analisis beban pencemaran Sungai Cihideung sebagai bahan baku pengolahan air di Kampus IPB Dramaga. Skripsi, Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Said, N.I. (2002). Kualitas Air Minum dan Dampaknya Terhadap Kesehatan.Pusat Pengkajian dan PenerapanTeknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi, Jakarta.

Suarda M, Dana, I. W. (2010), Perencanaan Penyaring Air Sederhana Untuk Sistem Air Bersih Pedesaan, Universitas Udayana, Denpasar.

Tong, Y., & Liu, B. (2020). Test research of different material made garbage enzyme’s effect to soil total nitrogen and organic matter. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 510.

Tong, I. J., Chen, S. (2002). An Assessment of Dug-Well Water Quality. Sustainable Development in Agriculture and Environment vol (1).

Wiryono. (2013). Pengantar Ilmu Lingkungan.Pertelon Media. Bengkulu




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v6i2.7614

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License