BIOREMEDIASI OLEH BIOKOMPOS PADA TANAH BENGKEL YANG TERCEMAR LIMBAH OLI BEKAS DI KOTA MEDAN

Saila Saila, Rasyidah Rasyidah, Ulfayani Mayasari

Abstract


Pencemaran tanah yang disebabkan oleh pembuangan oli bekas semakin meningkat. Oli bekas dihasilkan dari berbagai macam aktivitas manusia contohnya kegiatan otomotif atau perbengkelan kendaraan bermotor. Agar pemulihan lingkungan yang tercemar oleh limbah oli bekas berjalan dengan efektif maka dilakukan bioremediasi. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh danmengetahui informasi konsentrasi berapakah yang paling baik dalam mendegradasi TPH (Total Petroleum Hidrokarbon) dan populasi mikroorganisme dengan menggunakan teknik composting. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan kualitatif dan analisis statistic SPSS ANOVA (Analysis of Variance) One Way, untuk melihat pengaruh penambahan variasi komposisi kompos selama proses bioremediasi. Penelitian dilakukan selama 30 hari dengan memvariasikan konsentrasi penambahan kompos, yaitu 0%, 30%, 50%, dan 70% dapat mendegradasi TPH sebesar 9,9%, 1,9%, 0,9%, dan 0,00%. Hasil pengujian suhu dan pH mengalami peningkatanyaitu sebesar 28-330C dan 5-6,5. Hasil pengujian kadar air mengalami penurunan sebesar 18,5%-55,1% selama 30 hari. Biokompos dengan konsentrasi 70% dapat menjadi agen bioremediasi paling baik pada tanah bengkel yang tercemar limbah oli bekas dengan hasil 0,00% yang masih berada di bawah ambang batas kandungan TPH pada sampel sesuai dengan KepMenLH No. 128 Tahun 2008 dengan kadar TPH <1%. Penurunan dan peningkatan hasil pada setiap parameter dimulai dari peningkatan suhu sebesar 28-330C, peningkatan pH sebesar 5-6,5, penurunan kadar air sebesar 18,5%-55,1%, penurunan TPH sebesar 10,17%-0,00%, dan populasi koloni bakteri mengalami fase naik turun sebesar 62 x 105, 251 x 105, 176 x 105 hingga 35 x 105.


Keywords


TPH, biokompos, populasi bakteri, bioremediasi

Full Text:

PDF

References


Charlena. 2010. Bioremediasi Tanah Tercemar Limbah Minyak Berta Menggunakan Konsorsium Bakteri. Disertasi. IPB. Bogor.

Charlena., Mas’ud, Zainal A., Yani, M., Sjahriza, A., dan Tarigan, Joko G. 2011. Biodegradasi Limbah Minyak Berat Menggunakan Isolat Tunggal dan Campuran dengan Penambahan Alkilbenzena Sulfonat Linear. Seminar Nasional Kimia Terapan Indonesia 2011 “Potensi Riset Kimia Terapan dalam Mendukung Pembangunan Iptek Berbasis Inovasi”.

Juliani Any dan Fudhola Rahman. 2011. Bioremediasi Lumpur Minyak (Oil Sludge) dengan penambahan Kompos sebagai Bulking Agent dan Sumber Nutrien Tambahan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Vol 3, No. 1.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 128 Tahun 2003 Tentang Tatacara dan Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Minyak Bumi dan Tanah Terkontaminasi oleh Minyak Bumi secara Biologis.

Nugroho, A. 2006. Biodegradasi Sludge Minyak Bumi Dalam Skala Mikrokosmos : Simulasi Sederhana Sebagai Kajian Awal Bioremediasi Land Treatment.Makara Teknologi 10 (2): 82-89.

Puspawati, NN., Nuraida L., dan Adawiyah DR. 2010. Penggunaan Berbagai Jenis Bahan Pelindung Untuk Mempertahankan Viabilitas Bakteri Asam Laktat Yang Diisolasi Dari Air Susu Ibu Pada Proses Pengeringan Beku. Jurnal Teknol Ind Pangan. 1: 59-65.

Retno, Tri, D.L., dan Mulyana, Nana. 2013. Bioremediasi Lahan Tercemar Limbah Lumpur




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v6i2.8381

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License