Performa Reproduksi Induk Sapi Bali Di Kecamatan Seputih Banyak

Kunaifi Wicaksana, Dani Nur Arifin, Melia Afnida Santi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Performa reproduksi induk sapi bali pada usaha peternakan rakyat di Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei menggunakan 30 ekor induk sapi bali yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2023 di Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah. Variabel penelitian antara lain service per conception (S/C), calving interval (CI), umur pertama dikawinkan, umur birahi pertama, umur beranak pertama. Performa reproduksi induk sapi bali untuk service per conception (S/C) adalah service per conception (S/C) 1.85±0.55 tergolong baik. Calving Interval (CI) 14.5±2.1 tergolong ideal. Umur pertama dikawinkan 20.4±1.3 tergolong ideal. Umur birahi pertama 20.5±1.1  tergolong cepat. Umur beranak pertama 32.1±1.8 tergolong cepat. Kesimpulan pada penelitian ini diantaranya service per conception (S/C) tergolong baik. Calving Interval (CI) tergolong ideal. Umur pertama dikawinkan tergolong ideal. Umur birahi pertama tergolong cepat. Umur beranak pertama tergolong cepat.

 

 


Keywords


Induk, Performa reproduksi, Sapi bali.

Full Text:

PDF

References


Alberto M. 1993. Comparative performance of F1 Friesian x zebu heifers in Ethiopia. Anim. Prod. 37:247-252.

Alim, A.F., A. Arfiana dan T. Hidaka. 2006. Pakan dan Tatalaksana Sapi Perah. Dissemination of Appropriate Dairy Technology Utilizing Local Project in Indonesia 2007. Bandung. Hlm. 37-41.

Al-Amin and Nahar A. 2007. Productive and reproductive performance of non-descript (Local) and Crossbred Dairy Cows in Costal Area of Bangladesh. Asian J.Anim.Vet.Adv. 2(1):46-49.

Darmadja SGND. 1980. Setengah Abad Peternakan Sapi Tradisional dalam Ekosistem Pertanian di Bali (Desertasi) Bandung : Program Pascasarjana. Universitas Pajajaran.

Desinawati, N. dan Isnaini. (2010). Penampilan reproduksi sapi peranakan simmental di Kabupaten Tulungagung Jawa timur. Journal of Tropical Animal Production, 11(2), 41-47.

Fauzi, N. F. R., Hartono, M., Siswanto, S., & Suharyati, S. 2020. Faktor-faktor yang mempengaruhi service per conception pada sapi Krui di Kecamatan Pesisir Selatan. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 4(3), 188-196.

Gunawan A, Sari R, Parwoto Y, and Uddin MJ. 2011. Non genetic factors effect on reproductive performance and preweaning mortality from artificially and naturally bred in Bali Cattle. J.Indonesian Trop.Anim.Agric. 36(2 :83-90.

Habib MA, Bhuiyan AKFH, and Amin MR, 2010. Reproductive Performance Of Red Chittagong Cattle In A Nucleus Herd. Bang. J. Anim. Sci. 2010, 39 : 9-19.

Hastuti, D., S. Nurtini., dan R. Widiati. 2008. Kajian sosial ekonomi pelaksanaan inseminasi buatan sapi potong di Kabupaten Kebumen. J. Ilmu Pertanian. 4 (2) : 1-12.

Kamal MM. 2010. A review on cattle reproduction in Bangladesh. Inter J.Dairy Sci. 5:245-252

Mohamad K, Sumantra IP, Colenbrander B, and Purwantara B. 2005. Reproductive performance of Bali cattle fol1owing artificial insemination in Bali. Proceedings International Asla Link Symposium ''Reproductive Blotechnology for Improved Animal Breeding in Southeast Asia", Denpasar. Bali

Purwantara B, Noor RR, Andersson G, and Rodriguez-Martinez H. 2012. Banteng and Bali Cattle in Indonesia: Status and Forecasts. Reprod Dom Anim 47 (Suppl. 1), 2– 6.

Ridha, M., & Adelina, T. 2007. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jarak beranak (calving interval) sapi Bali di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Jurnal Peternakan, 4(2).

Rianto, E., dan E. Purbowati. 2009. Panduan Lengkap sapi Potong. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Shamsuddin M, Bhuiyan MMU, Cnada PK, Alam MGS, and Galoway G. 2006. Radioimmunoassay of milk progesterone as a tool for fertility control in smallholder dairy farms. Trop. Anim. Health Prod. 38:85- 92

Saladin, R. 1983. Penampilan Sifat-Sifat Reproduksi Dan Reproduksi sapi Lokal Pesisir Selatan di Provinsi Sumatera Barat. Disertasi. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Singarimbun dan Effendi, 1995. Metode Penelitian Survai. LP3EI. Jakarta.

Siswanto, M., Patmawati, N. W., Trinayani, N. N., Wandia, I. N., & Puja, I. K. 2013. Penampilan reproduksi sapi bali pada peternakan intensif di instalasi pembibitan pulukan reproductive performance of bali cattle under intensive management system in breeding instalation of pulukan. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, 1(1), 11-15.

Surakhmad. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Tarsito. Bandung.

Tanari, M. 2002. Usaha pengembangan sapi Bali sebagai ternak lokal daIam menunjang pemenuhan kebutuhan protein asal hewani Indonesia http://www.obitanari@yahoo.com

Toelihere, M. R. 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa. Bandung.

Toelihere, M.R. 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Angkasa. Bandung.

Wahyudi, R. P. 2014. Penampilan reproduksi sapi induk Peranakan Ongole dan silangan Simmental dengan Peranakan Ongole di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Skripsi S1 Fakultas Peternakan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wicaksana, K., & Arifin Nur, D. (2021). Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 9 (11), 346–361.

Williamson G dan Payne WJA. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v7i1.8862

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License