Evaluasi Nilai Kecernaan Zat-Zat Makanan Dan Fraksi Serat Dari Ternak Domba Yang Mengkonsumsi Ransum Suplementasi Mineral Se Dan Vitamin E

Angelia Utari Harahap, Toga Mahaji, Zakiyah Nasution

Abstract


Kekurangan atau ketidakseimbangan mineral tertentu dari hijauan di negara tropis telah diterima sebagai salah satu faktor pembatas peningkatan produktivitas hewan di wilayah ini. Indonesia bukan merupakan pengecualian memiliki ketidakseimbangan mineral pada hewan, sebuah kekurangan dari beberapa mineral dalam ternak domba. Perlunya pemberian suplementasi mineral Se dan vitamin E, secara bersama-sama bekerja dengan cara yang tidak diketahui membantu retensi vitamin E dalam plasma. Sebaliknya, vitamin E nampak mengurangi kebutuhan akan selenium, dengan mencegah kehilangan selenium dari tubuh atau mempertahankannya dalam bentuk aktif. Dengan mencegah oto-oksidasi lemak membran dari dalam, vitamin E mengurangi jumlah glutation peroksidase yang dibutuhkan untuk merusak peroksida yang dibentuk dalam sel, sehingga mineral Se dan vitamin E mempunyai kebersamaan fungsi sebagai antioksidan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui level terbaik dari kecernaan zat-zat makanan dan fraksi serat dari ternak domba yang mengkonsumsi ransum suplementasi mineral Se dan vitamin E. Metode ini memakai Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan secara in vivo dengan domba sebanyak 4 ekor. Hasil penelitian ini berupa taraf perlakuan ransum D (suplementasi mineral Se dan vitamin E) yang optimum dalam meningkatkan nilai nutrisi, kecernaan zat-zat makanan dan kualitas daging pada ternak domba. Kesimpulan dimana pemberian dosis selenium 0.1 mg dan vitamin E 0,2 mg merupakan perlakuan yang diduga optimum pada ternak domba

Keywords


Domba, Fraksi Serat, Ransum, Selenium, Vitamin E

Full Text:

PDF

References


Abdullah, L. N. R. Kumalasari, Nahrowi dan Suharlina. 2010. Pengembangan Produk Hay, Tepung dan Pelet Daun Indigofera sp. sebagai Alternatif Sumber Protein Murah Pakan Kambing Perah. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan IPB.

Abdullah, L dan Suharlina. 2010. Herbage Yield and Quality of Two VegetativeParts of Indigofera at Different Time of First Regrowth Defoliation. Med. Pet. 33(1): 44-49.

Abdullah, L. 2014. Prospektif agronomi dan ekofisiologi Indigofera zollingeriana sebagai tanaman penghasil hijauan pakan berkualitas tinggi. Pastura. Vol. 3 No. 2 : 79-83.

Aldiano, V. 2016. Manajemen kesehatan kambing perah di balai besar pelatihan peternak batu Jawa Timur. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.

Anuraga, J., M. Ridla., Erika. B., Laconi dan Nahrowi. 2019. Komponen Anti Nutrisi pada Pakan. IPB Press, Bogor.

Asuela A. K., C. L. Kaunang., R. A. V. Tuturoong dan M. R. Waani. 2020. Kecernaan kalsium dan fosfor ransum komplit berbasis tebon jagung pada ternak sapi Peranakan Ongole (PO). Zootec Vol. 40 No. 2 : 401-409.Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Badarina, I., D. Evvyernie., T. Toharmat dan E.N. Herliyana. 2014.Fermentabilitas rumen dan kecernaan in vitro ransum yang disuplementasikan kulit buah kopi produk fermentasi jamur Pleurotus ostreatus. J. Sains Peternakan Indonesia 9(2) : 103-109.

Darmono. 2011. Suplementasi logam dan mineral untuk kesehatan ternak dalam mendukung program swasembada daging. Pengembangan Inovasi Pertanian 4 Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor.

Evitayani., L. Warly., A. Fariani., T. Inchinohe dan T. Fujihara. 2016. Hasil analisa laboratorium ruminansia. Universitas Andalas, Padang.

Mariani, N. P dan N. N. Suryani. 2016. Kecernaan dan produk fermentasi rumen (in vitro) ransum sapi bali induk dengan level energi berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan, Vol. 19 (3): 93-96.

Novianti, J., B. P. Purwanto dan A. Atabany. 2014. Efisiensi produksi susu dan kecernaan rumput gajah (Pennissetum purpureum) pada sapi perah FH dengan pemberian ukuran potongan yang berbeda. J. Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 2(1): 224-230.

Sulistyoningsih, M., Renni, R dan Wonaerika, A. 2017. Kandungan P dan Ca daging akibat pemberian tambahan kunyit jahe dan salam pada ransum ternak. Jurnal Pangan dan Gizi 7 (2): 124-131.

Wahyuni, I. M. D., A. Muktiani dan M. Christiyanto. 2014. Kecernaan bahan kering dan bahan organik dan degradabilitas serat pada pakan yang disuplementasi tanin dan saponin. Agripet. 2 (2) : 115-124.

Warly, L., Suyitman., Evitayani., dan Armina Fariani. 2017. Nutrient digestibility and apparent bioavailability of minerals in beef cattle fed with different. levels of concentrate and oil-palm fronds. Pakistan Journal of Nutrition. Vol.16 No. 3: 131-135




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v7i1.9153

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License