Pengaruh Distributed Generation Terhadap Tegangan Jatuh di Jaringan Distribusi 20 kV PT. PLN Rayon Kuala Simpang

Suprianto Suprianto

Abstract


Tegangan listrik merupakan salah satu faktor penentu dalam kualitas suatu sistem tenaga listrik. Tegangan lebih, tegangan kurang dan stabilitas tegangan, adalah masalah utama dalam masalah tegangan listrik, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penurunan tegangan dalam sistem distribusi tegangan menengah 20 kV di PT.PLN Rayon Kuala Simpang. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk melakukan perbaikan tegangan dan meningkatkan kualitas layanan tenaga listrik yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan pada jaringan radial sistem distribusi utama di mana jatuh tegangan diamati pada tiga keadaan dalam sistem yaitu pada saat Distributed Generation terhubung dengan sistem distribusi, pada saat Distributed Generation tidak terhubung dengan sistem distribusi dan pada saat sebelu dan setelah pergantian kabel. Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan data yang diperlukan dalam menganalisis penurunan tegangan dengan simulasi aliran beban menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6, hasil yang diperoleh kemudian divalidasi dengan membandingkan hasil simulasi dengan perhitungan manual sesuai dengan rumus yang terkait dan berlaku untuk perhitungan jatuh tegangan, dari hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan tegangan terbesar dan terkecil pada saat tanpa Disributed Generation (DG) masing-masing pada bus 87 dan bus Marlempang yaitu 97,145% dan  97,926% , nilai tersebut masih dalam  batas standard untuk  under voltage  maksimum 10%. Pada saat Disributed Generation terhubung ke jaringan distribusi penurunan tegangan terbesar dan terkecil masing-masing pada bus 87 dan bus Marlempang yaitu 97,635% dan 98,42%. Perbaikan jatuh tegangan akibat pergantian kabel saluran distribusi dari ukuran 70 mm2 menjadi ukuran 150 mm2 sepanjang 2,746 km mulai dari bus 275 sampai dengan bus 207 menyebabkan jatuh tegangan maksimum dan minimum berkurang masing-masing pada bus 87 dan bus Marlempang menjadi 97,637% dan  98,422%. Pengaruh keberadaan pembangkit menyebabkan pembagian distribusi arus tidak terjadi pada satu sumber sehingga menyebabkan perhitungan nilai impedansi saluran terhadap keberadaan arus nominalnya  menjadi berubah dan menyebabkan jatuh tegangan yang berkurang pada hampir seluruh bus sistem. Sedangkan pergantin kabel saluran distribusi dengan diameter yang semakin besar menyebabkan nilai impedansi saluran semakin mengecil yang mengakibatkan jatuh tegangan di seluruh bus sistem mengalami perubahan menjadi lebih kecil


Full Text:

PDF

References


Gonen, 1988, Modern Power System Analysis. Canada , Jhon Wiley and Sons.

Hadi, 1994, Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga , Bandung.

Kothari,DP, 2005, Modern Power Sistem Analysis,Tata McGraw Hill, New Delhi.

Lily.S., 2015, Analisa Rugi – Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi, E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, ISSN . 2301-8402.

Stevenson, William D.,Granger, John J, 1994, Power Sistem Analysis., McGraw-Hill International Edition., New York.

Zuhal, 1991, Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB, Bandung.




DOI: https://doi.org/10.30743/jet.v3i3.958

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Suprianto Suprianto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JET (Journal of Electrical Technology)

Fakultas Teknik - Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Sisingamangaraja, Teladan, Medan 20217

Website: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jet
Email: jet_electro@uisu.ac.id

JET (Journal of Electrical Technology) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License