BENTUK PERKAWINAN HUKUM ADAT MANDAILING

Herlina Hanum Harahap, Muhammad Ridwan Lubis, Dormauli Manurung

Abstract


Adat in the madailing tribe involves many people from dalian na tolu, such as mora, kahanggi and anak boru. The wedding ceremony procession starts with customary deliberation called makkobar or markkatai, which is talking in a very special and unique way. speech that is very special and unique. Each member exchanges speeches, such as taking turns replying to rhymes. The first person to open the conversation is the spokesperson who has a hajat (suhut), followed by the son-in-law who has a hajat (anak boru suhut). son-in-law (anak boru suhut), the brother-in-law of the son boru (pisang raut), the participants of the deliberation who are present (paralok raut). who are also present (paralok-alok), the traditional king of the village (hatobangan), the customary king of the neighboring village (raja torbing balok) and the raja of the diraja adat or the presiding officer (raja panusunan bulang). Keywords: Marriage, Custom, Mandailing. Batak, Toba

Full Text:

PDF

References


DAFTAR BACAAN

A. Buku

Antonius Simanjuntak, Konflik Status dan

Kekuasaan Orang Batak Toba, Yayasan

Obor Indonesia, Jakarta, 2009.

Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Jakarta: PT

Bumi Akasara, 2015.

Ali Afandi, Hukum Waris, Yogyakarta: Yayasan

Gadjah Mada Media, 1963.

Ali Afandi, Hukum Waris Hukum Keluarga

Hukum Pembuktian, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1997.

Amir Syarifuddin, Pelaksana Hukum Kewarisan

Islam dalam Lingkungan Masyarakat Adat

Minangkabau, Jakarta: Gunung Agung,

-----------------------, Hukum Kewarisan Islam,

Jakarta: Prenanda Media, 2004

Anisitus Amanat, Membagi Warisan Berdasarkan

Pasal-pasal Hukum Perdata BW, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Aulia Muthiah, Hukum Islam Dinamika Seputar

Hukum Keluarga, Yogyakarta:

Pustaka Baru,2016.

Backy Krisnayuda, Pancasila & Undang-undang

Relasi dan Transformasi Keduanya Dalam

sistem Ketatanegaraan Indonesia, Jakarta:

Kencana, 2016.

Pandapotan Nasution, Tantangan dan Harahap,

Yayasan Parsarimpunan Na Tondi, Madina,

Bien Pasaribu, Upacara Perkawinan Adat Batak,

Yayasan Obar Indonesia, Jakarta: 2009.

Richard Sinaga, Menyederhanakan Perkawinan

Adat Dalian Natolu, Kerabat Dian Utama,

Jakarta: 2012.

B. Perundang-undangan

Http://leonardogustav.wordpress.com/2015/11/17

/kerangka-konseptual. Diakses Pada Hari

Jumat tanggal 24 November 2017.

D:DISERTASITEORI Bekerjanya Hukum Dalam

Masyarakat.mhtml, diakses pada hari

jumat tanggal 09 agustus 2019 pukul

23 wib.

D:DISERTASITeori Tentang Hukum Progresif –

Yuoky Surinda Blog.mhtml diakses pada

hari jumat pada tanggal 09 agustus 2019

pukul 11:33 wib.

C. Jurnal

Eka Safrina Monica, Herlina Hanum Harahap,

(2024) Analisis manfaat dan Urgensi Dana

Pelangkahan Dalam Perkawinan Suku jawa dan

suku saksa. Jurnal Pustaka, Cendikia Hukum

dan Ilmu Sosial. 2(1) 13-21




DOI: https://doi.org/10.30743/jhk.v23i3.9735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Herlina Hanum Harahap, Muhammad Ridwan Lubis, Dormauli Manurung

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi dan Informasi Hukum dan Masyarakat

Fakultas Hukum - Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Sisingamangaraja, Teladan, Medan 20217

Website: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jhk
Email: hukum_kaidah@fh.uisu.ac.id

Jurnal Kaidah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License