MITIGASI BANALITAS KORUPSI DI INDONESIA DALAM KOMUNIKASI POLITIK HANNAH ARENDT

Yohanes Probo Sasongko, Erwin Setyawan

Abstract


Perbuatan korupsi adalah sebuah tindakan yang merendahkan manusia tersebut sebagai pelakunya.  Korupsi dalah bentuk kejahatan yang tidak  memiliki riwayat penanggulangan yang baik. Oleh sebab itu, perbuatan korupsi yang menjadi pekerjaan rumah bangsa kita menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengatasinya. Dalam perspektif Hannah Arendt, korupsi dilihat sebagai perbuatan yang banal, artinya korupsi sebagai bentuk budaya yang salah dan dibenarkan. Hal ini adalah bentuk kesesatan berpikir secara kreatif dan hilangnya nilai- nilai moral yang ada pada diri manusia tersebut. Perbuatan korupsi harus dihapuskan dengan berbagai kebijakan yang ada dan regulasi segala hal, terutama menciptakan mentalitas yang sadar dan bernalar sehat juga bagaimana memberikan sanksi yang cukup berat kepada pelaku korupsi, sehingga perbuatan korupsi dapat dilampaui dengan baik. Pada penelitian ini, dengan mengambil tema komunikasi politik, metode yang dipakai sebagai usaha untuk membedah secara menyeluruh serta mengembangkan penjelasan secara terstruktur mengenai pemahaman dan bentuk- bentuk yang perlu diperhatikan mengenai tindakan korupsi. Maka, metode yang digunakan yakni, dengan menggunakan metode kualitatif, melalui studi telaah analisis  pada teori komunikasi politik yang dirumuskan oleh Hanna Arendt. Terkait dengan upaya mengatasi perbuatan korupsi di Indonesia, Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan dapat mereduksi perbuatan korupsi yang telah merugikan masyarakat dan pemerintah. Pertama,  Pembenahan terhadap system pengawasan dan pembenahan hukum. Kedua, seluruh pola pendidikan di Indonesia haruslah diubah. Ketiga, dalam konteks upaya pembenahan yang lebih mendalam, korupsi haruslah dibuat menjadi “korup”.


Full Text:

PDF

References


Amin, R. (2019). Pilkada yang membelah media (relasi kuasa di balik kontestasi wacana pilgub sulsel 2018). Hassanudin Journal Of Sociology, 1(1). file:///C:/Users/HP/AppData/Local/Temp/6933-Article Text-18415-1-10-20190703.pdf

Moleong, J. L. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Nawu, A. (2023). Bupati Bone Bolango Hamim Pou Dicecar Jaksa soal Kasus Korupsi PDAM Rp 16 M. Https://Www.Detik.Com. https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6818562/bupati-bone-bolango-hamim-pou-dicecar-jaksa-soal-kasus-korupsi-pdam-rp-16-m.%0A%0A

Noddings, N. (2002). Educating Moral People: A Caring Alternative To Character Education. Teachers Collage Press.

Putri, A. S. (2019). Korupsi: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya. Kompas.Com. https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/11/185540869/korupsi-pengertian-penyebab-dan-dampaknya.

Rahayu, R. (2023). Kasus Korupsi BTS Bakti, Johnny Plate Diduga Minta Setoran Rp 500 Juta per Bulan. Https://Bisnis.Tempo.Co. https://bisnis.tempo.co/read/1709141/kasus-korupsi-bts-bakti-johnny-plate-diduga-minta-setoran-rp-500-juta-per-bulan

Sartika. (2021). Pentingnya Peran Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Anak. Kumparan.Com. https://kumparan.com/sartikasa17/pentingnya-peran-keluarga-terhadap-pembentukan-karakter-anak-1wibn47uCNh/full

Sasongko, Y. P. D. (n.d.). Kajian kepribadian moral para tenaga kerja sebagai landasan dalam pengimplementasian dunia kerja ( Studi deskriptif nilai-nilai moral Aristoteles pada karyawan di beberapa perusahaan di Jakarta ). Jurnal Ilmiiah Ilmu Administrasi Dan Sekretari, 39–47.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alvabetha CV.

Wattimena, R. A. . (n.d.). Hannah Arendt, banalitas kejahatan, dan situasi Indonesia. RumahFilsafat.Com. rumahfilsafat.com/2011/12/26/hannah-arendt-banalitas-kejahatan-dan-situasi-indonesia/

Wattimena, R. A. . (2011). Hannah Arendt, Banalitas Kejahatan, dan Situasi Indonesia. RumahFilsafat.Com. https://rumahfilsafat.com/?s=hanna+arendt

Wattimena, R. A. . (2019a). Membangun Nalar Kebijaksanaan: Filsafat, Media dan Demokrasi. RumahFilsafat.Com. //rezaantonius.files.wordpress.com/2019/03/tumblr_mhx58ypmwq1rfy67vo1_1280.jpg

Wattimena, R. A. . (2019b). Trauma, Derita dan Kebebasan. RumahFilsafat.Com. https://rumahfilsafat.com/2019/10/07/trauma-derita-dan-kebebasan/

Wattimena, R. A. . (2020a). Korupsi, Zen, Filsafat dan Kehidupan: Sebuah Percakapan Santai namun Ilmiah. RumahFilsafat.Com. https://rumahfilsafat.com/2020/03/17/korupsi-zen-filsafat-dan-kehidupan-sebuah-percakapan-santai-namun-ilmiah/

Wattimena, R. A. . (2020b). Mendidik manusia: revolusi pendidikan abad 21. RumahFilsafat.Com. https://rumahfilsafat.com/?s=mendidik+manusia

Wattimena, R. A. . (2022). Mengapa Kita Bodoh? RumahFilsafat.Com. https://rumahfilsafat.com/2022/03/12/mengapa-kita-bodoh/




DOI: https://doi.org/10.30743/jdkik.v1i2.7575

Refbacks

  • There are currently no refbacks.