Pangan Lokal Non Beras: Ketahanan Pangan Rumah Tangga pada Era Pandemi Covid-19 di Mentawai

Ade Irwandi, Erwin Erwin

Abstract


Pandemic Covid-19 impact on a human life one of the food. The policy of the pandemic Covid-19 PSBB (large-scale social restrictions) and PPKM (implementation of restrictions on community activities), disturbed and access to food especially at the global level. However, the local food North Pagai have non rice to replace prime food such as rice. By using the method ethnography to uncover and understand and local food commodities and accessibility of households stayed at the pandemic Covid-19.This is done to see food security that relies on local food non rice as an alternative food. The results show food security in the household level can survive by relying on local food that is non rice, taro, bananas and the natural result of the results of the sea and the forest. Local food commodities had grown up in the fields, the garden around shelter. Then, modifying the food of subbet gettek and subbet bagok and tekgi’ consumed dayli. So, even in the pandemic, food security in the household level well remain unfulfilled.

Keywords


Food sufficiency; Covid-19 pandemic; Mentawai; non-rice local food

Full Text:

PDF

References


Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arsip Nasional Republik Indonesia. (2017). Citra Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam Arsip. Jakarta Selatan. ANRI.

Azhari, Rafnel, dkk. (2017). Tantangan Pengembangan Padi di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Agrisep, 16 (1), 41-56.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai. (2020). Kecamatan Pagai Utara dalam Angka. http://mentawaikab.bps.go.id.

Creswell, W. John. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Diantara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Erwin, E. (2015). Model Pemberdayaan Masyarakat Mentawai melalui Penguatan Kelembagaan Lokal di Pulau Siberut. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 4(2), 1-14.

Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut. (2017). “Review Masterplan Pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPD) Kabupaten Kepulauan Mentawai”. Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Geertz, Clifford. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Keesing, M. Roger. (1997). Teori-Teori Tentang Budaya. Jurnal Antropologi Indonesia, 52, 4-32.

Pradipta, Lengga. (2019). Peralihan Pangan Pokok Dari Sagu Ke Beras: Sebuah Kajian Ketahanan Pangan dan Masyarakat Adat. Society, 7 (1), 39-51. https://doi.org/10.33019/society.v7i1.76.

Rachman, P. S. Handewi & Mewa Ariani. (2002). Ketahanan Pangan: Konsep, Pengukuran dan Strategi. FAE, 20 (1), 12-24.

Saifuddin, F. Ahmad. (2005). Antropologi Kontemporer Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana.

Saleleubaja, I. Kris. (2020). Kineiget Mukop Bera’: Perubahan Pola Konsumsi Makanan Pokok Pada Masyarakat Mentawai. (Skripsi). Tidak Dipublikasikan. Jurusan Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang.

Sensus Penduduk. (2020). Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tuapejat. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai - CV. Media Kreasindo Jaya. ISBN 978-602-355-110-1.

Spradley, P. James. (2006). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suparlan, P. (2004). Hubungan Antar Suku Bangsa. Jakarta: Penerbit KIK.

Suryana, Achmad. (2014). Menuju Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan 2025: Tantangan dan Penanganannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 32 (2), 123-135.




DOI: https://doi.org/10.30743/mkd.v6i1.5013

Refbacks



Copyright (c) 2022 Ade Irwandi, Erwin Erwin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.