PENGARUH POSISI PENGELASAN SMAW DENGAN VARIASI POSISI ELEKTRODA E3086 TERHADAP KEKUATAN IMPAK PADA STAINLESS STEEL AISI 304

Bayu Arie Hanggara, Muksin R. Harahap

Abstract


Pada proses penyambungan logam, sering sekali dilakukan dengan posisi tertentu untuk mengikuti perencanaan serta perancangan kontruksi yang akan dilas. Pada pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari sering kita menemukan pengelasan yang dilakukan pada lantai, dinding maupun langit-langit kontruksi.

Dari beberapa keadaan tersebut, maka dalam pengelasan ada penggolongan posisi dalam pengelasan. Posisi pengelasan tersebut adalah 1F,1G, 2F, 2G, 3F, 3G, 4F, 4G, pipa 1G, pipa 2G, pipa 5G, pipa 6G. Dari penggolongan tersebut pada dasaranya posisi pengelasan secara garis besar digolongkan pada posisi mendatar/horizontal, tegak/verttikal dan diatas kepala/overhead.

Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi pengelasan terhadap ketangguhan impak dan tarik dengan material Stainless Steel 304 dengan pengelasan SMAW, mengetahui kualitas sambungan las dengan material Stainless Steel Aisi 304 pada hasil pengelasan SMAW dan perbedaan pola pengelasan pada hasil lasan.

Dari analisis data dan pembahasannya, kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah Nilai ketangguhan dari spesimen hasil pengujian impak posisi 1G (Vertikal ke bawah) pada specimen pertama sebesar 3,500431 J/mm2, spesimen kedua sebesar 5,038924 J/mm2, dan spesimen ketiga sebesar 2,571218 J/mm2, Nilai ketangguhan dari spesimen hasil pengujian impak posisi 2G (Vertikal ke atas) pada pada specimen pertama sebesar 4,76126 J/mm2, spesimen kedua sebesar 20,03160J/mm2, dan spesimen ketiga sebesar 20,00169 J/mm2, Nilai ketangguhan dari spesimen hasil pengujian impak posisi 2G (Vertikal Tegak) pada specimen pertama sebesar 4,76126 J/mm2, spesimen kedua sebesar 20,03160J/mm2, dan spesimen ketiga sebesar 20,00169 J/mm2, Nilai ketangguhan impak rata-rata posisi 1G sebesar 3,70352 J/mm2, posisi 2G sebesar 14,93152 J/mm2 dan posisi 3G sebesar 14,93152 J/mm2, Nilai kekuatan tarik rata-rata untuk kelompok 1G adalah 523,36 MPa, 2G adalah 537,65 MPa dan 3G adalah 563,17MPa, Nilai regangan rata-rata untuk kelompok 1G adalah 13,08 %, 2G adalah 12,88 %, dan 3G adalah 12,80 %.


Full Text:

PDF

References


Alip, Mochamad. 1989. Teori dan Praktik Las. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Amanto, Hari. 1999. Ilmu Bahan. Jakarta: Bumi Angkasa.

Arifin, Samsul. 1997. Las Listrik Dan Otogen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta.

Beumer, B.J.M. 1994. Ilmu Bahan Logam. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Bintoro, A. Gatot. 2005. Dasar-Dasar Pekerjaan Las. Kanisius: Yogyakarta.

Dieter, George E. 1987. Metalurgi Mekanik. Jakarta: Erlangga. [8] Elert, Glenn. "Density of Steel". Diakses 2009-04-23.

Love, George. 1986. Teori Dan Praktek Kerja Logam. Jakarta: Erlangga.

Suharto. 1991. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: Rineka Cipta.

Vlack, Lawrence H.Van dan Sriati Djaprie. 1989. Ilmu Dan Teknologi Bahan (Ilmu Logam Dan Bukan Logam). Jakarta: Erlangga.

Widharto, Sri. 2003. Petunjuk Kerja Las. Jakarta: Pradnya Paramita.

Wiryosumarto, Harsono dan Thosie Okumura. 2004. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: Pradnya Paramita.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)