PENGARUH KUAT ARUS PADA KEKUATAN TARIK ALUMINIUM 6061 DENGAN PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS (TIG)

Muhammad Bashoruddin, Abdul Haris Nasution

Abstract


      Arus las juga akan berdampak pada masukan panas yang terjadi, kekuatan tarik bisa didapatkan secara maksimal jika masukan panas tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah. Masukan panas yang cukup akan membuat weld metal dan base metal berdifusi dengan baik dan diharapkan tidak menyebabkan cacat pada hasil las-lasan. Rentang arus las yang tepat ditentukan berdasarkan ketebalan logam induk, diameter elektroda las, macam-macam sambungan dan posisi pengelasan. Oleh karena itu, pengaturan kuat arus sangat penting sebelum memulai proses pengelasan. Arus yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kawat inti elektroda las mengalami kelebihan panas selama proses pengelasan menyebabkan takikan dan tampilan rigi-rigi las yang buruk. Sebaliknya arus las yang terlalu rendah cenderung menyebabkan penumpukan memungkinkan terjadinya cacat-cacat las seperti kurang penembusan dan pemasukan terak sehingga mengakibatkan menurunya sifat fisis dan mekanis pada hasil lasan.Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kuat arus pada pengelasan TIG terhadap kualitas kekuatan tarik alumunium 6061. Pada hasil penelitian ini didapat Nilai tegangan tarik (s) rata-rata pada arus 130 amper adalah 148,57 N/mm2 160 amper adalah 169,85 N/mm2 dan 190 amper. Nilai regangan (e) rata-rata pada arus pengelasan 130 amper adalah 11.39%, 160 amper adalah 12,42 % dan 190 amper adalah 13,31%. Nilai modulus elastisitas (E) rata-rata arus pengelasan 130 amper adalah 13.95 N/mm2, 160 amper adalah 14,92 N/mm2 dan 190 amper adalah 13,16 N/mm2. Hasil pengujian kekuatan tarik menunjukan bahwa nilai tegangan tarik dan regangan sambungan las TIG pada aluminium 6061 dipengaruhi oleh arus las, semakin besar daerah leleh dan arus pengelasan maka semakin besar kekuatan tarik dan regangan tarik.


Keywords


Kuat Arus; Alumunium; Kekuatan tarik

Full Text:

PDF

References


ASTM. 2012. Annual Book of ASTM Standards. Volume 3. West Conshohocken: American Society for Testing and Material.

. Daryanto. 2012. Teknik Las. Bandung, Alfabeta.

. Dieter George E. 1987. Metalurgi Mekanik. Jakarta : Erlangga.

. Schey, John A. 2009. Proses Manufaktur Introduction. Yogyakarta, Andi

. Sugiyono, 2012, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung, Alfabeta

. Surdia, T. Dan Saito, S. 2000. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: PT. Pradya Paramita

. Sri Widharto, 2003. Petunjuk Kerja Las, Cetakan-5, Jakarta, Pradnya Paramita.

. Sonawan, H dan Rochim Suratman. 2006. Pengantar Untuk Memahami Proses Pengelasan Logam. Bandung: Alfabeta.

. Wiryosumarto, H, Okumurha T.,2004, Teknologi Pengelasan logam,cetakan ke-8, Pradnya Paramita, Jakarta.

. Dody Prayitno, dkk, 2018 Pengaruh Kuat Arus Listrik Pengelasan Terhadap Kekerasan Lapisan Lasan Pada Baja Astm A316, Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Hal 1-6

. Rochim Toat Wicaksono, dkk, 2019, Pengaruh Kuat Arus Pada Pengelasan Paduan Aluminium 6061 Dengan Menggunakan Metode Las Tig Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro, NOZEL, Volume 01 Nomor 01, hal 37 – 44

. Satrio Hadi, dkk, 2017, Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083, Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 8, No.2, hal 27 – 35

Mohamad Lasno, dkk, Pengaruh Variasi Arus Pengelasan Tig (Tungsten Inert Gas) Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Pada Stainless Steel Hollow 304, Momentum, Vol. 15, No. 2, Oktober 2019, Hal. 137-143

Wartono,dkk, Pengaruh Arus Proses Las Tig Terhadap Kekuatan Impak dan Ketahanan Korosi Aluminium Paduan, Prosiding Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi XIII Tahun 2018 (ReTII) November 2018, pp. 377~384


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Muhammad Bashoruddin, Abdul Haris Nasution

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.