FAKTOR DETERMINAN TERJADINYA STUNTING DI NEGARA BERKEMBANG : INDONESIA, MOZAMBIQUE, DAN ETHIOPIA (STUDI LITERATUR)

Lusyana Gloria Doloksaribu

Abstract


Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a long-term lack of nutrition. The impact is impaired difficulty in achieving optimal physical and cognitive development, with a lower Intelligence Quotient (IQ) than the average IQ of normal children. The purpose of this study is to determine the determinants of stunting in developing countries from a Literature Review. This This research is a literature review by identifying 12 articles that have been selected according to the research objectives. Includes inclusion and exclusion criteria consisting of duplication, title, abstract and PICOS criteria. The databases used in the article search are Google Scholar, GARUDA Portal, and PubMed. The results of the research show that the risk factors for stunting in 3 developing countries are: the relationship between the level of exclusive breastfeeding intake, the level of protein adequacy, and economic status, and hygiene and sanitation. The conclusion from this research is that the factors that influence the incidence of stunting in developing countries are the relationship between the level of exclusive breastfeeding intake, the level of protein adequacy, and economic status, and hygiene and sanitation. The prevalence of stunting in developing countries is an average of 36.7%. With a prevalence in Indonesia 31.8%, Ethiopia 53.5%, and Mozambique 37%.


Keywords


Determinants; Stunting; Developing Countries

Full Text:

PDF

References


Almatsier, soetardjo, dan soekarti. 2016. Gizi seimbang dalam daur kehidupan. Pt gramedia pustaka utama. Jakarta.

Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247-256.

Aridiyah, f. Okky dkk. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan perkotaan. Jember: universitas jember.

Aridiyah, f. O., rohmawati, n., & ririanty, m. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan perkotaan (the factors affecting Stunting on toddlers in rural and urban areas). Pustaka kesehatan, 3(1), 163-170.

Basri, N., Sididi, M., & Sartika. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita (24-36 Bulan). Window of Public Health Journal, 416–425. https://doi.org/10.33096/woph.v1i5.98

Batiro, B., Demissie, T., Halala, Y., & Anjulo, Aa (2017). Determinan Stunting pada anak usia 6-59 bulan di kindo didaye woreda, zona wolaita, ethiopia selatan: studi kasus kontrol yang tidak tertandingi. Plos satu , 12 (12), e0189106.

Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, Lm (2018). Review determinan Stunting pada anak di indonesia. Nutrisi ibu & anak , 14 (4), e12617.

Beluska-turkan, K., Korczak, R., Hartell, B., Moskal, K., Maukonen, J., Alexander, D. E., ... & Zhang, K. (2019). Nutritional gaps and supplementation in the first 1000 days. Nutrients, 11(12), 2891.

Budiastutik, i., & Rahfiludin, m. Z. (2019). Faktor risiko Stunting pada anak di negara berkembang. Amerta nutrition, 3(3), 122-129.

Departemen Kesehatan RI. 2015. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Duc, n. H. C. (2016). Developmental risk factors in vietnamese preschool‐age children: cross‐sectional survey. Pediatrics international, 58(1), 14-21.

Fatsena, r. A., & Rokhanawati, d. (2020). Faktor resiko yang mempengaruhi kejadian Stunting pada anak pra-sekolah di negara-negara berkembang. Jurnal keperawatan jiwa, 8(2), 185-192.

Fikawat, Sandra dkk. Gizi anak dan Remaja. Depok: Rajawali Pers; 2017.

G . Danael, dkk. 2016. “Risk Factors for Childhood Stunting in 137 Devoloping Countries: A Comparative Risk Assesment Analysist at Global,Regional , and Country Levels”. PLos Medicine. 1:1-18. Doi:10.1371/Journal.Pmed.1002164

Illahi, r. K. (2017). Hubungan pendapatan keluarga, berat lahir, dan panjang lahir dengan kejadian Stunting balita 24-59 bulan di bangkalan. Jurnal manajemen kesehatan yayasan rs. Dr. Soetomo, 3(1), 1-7.

Kementerian Kesehatan R.I. Keputusan Menteri Kesehatan Tahun 2019 tentang kebijakan dan strategi penanggulangan Stunting di indonesia. Jakarta: Derektorat Bina Gizi. Kemenerian Kesehatan R.I; 2019

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Gizi Bagi ODHA. KEMENKES RI; 2010. Jakarta.

L.M.G Cruz, dkk. 2017. “Factors Associated with Stunting Among Childern Aged 0 to 59 Mounts from Then central Region of Mozambique”. Nutrients. 9(491):1-16

Ni’mah, k., & Nadhiroh, s. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita. Media gizi indonesia, 10(1), 13-19

Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13-19.

Septiani, r. (2015). Faktor maternal pada kejadian berat badan lahir rendah (bblr) di indonesia (analisis data riskesdas 2013 (bachelor's thesis, uin syarif hidayatullah jakarta: fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan, 2015).

Setiadi, h., km, s., & Fifi Dwijayanti, s. K. M. (2020, april). Pentingnya kesehatan masyarakat, edukasi dan pemberdayaan perempuan untuk mengurangi Stunting di negara berkembang. In jurnal seminar nasional (vol. 2, no. 01, pp. 16-25).

Strategi nasional, tahun 2019 tentang percepatan pencegahan anak kerdil (Stunting). Jakarta: starnas, derektoratbinagizi.kemeneriankesehatan ri; 2019

Strategi Nasional, Tahun 2019 tentang Percepatan Pencegahan anak kerdil (Stunting). Jakarta: Starnas, Derektorat Bina Gizi. Kemenerian Kesehatan RI; 2019

Supariasa et al, 2013. Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi), Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

UNICEF. Improving child nutrition, the achieble imperative for global progress. New York: United Nations Children’s Fund; 2013.

Zogara, A. U., & Pantaleon, M. G. (2020). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(02), 85-92.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.