ANALISIS PROSES, FUNGSI DAN NILAI DIDONGDOAH BIBI SI REMBAH KU LAU DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT KARO

Cindi Klaudia br. Girsang, Sri Wulan D. br. Sembiring, Yopita Nia Sari br. Ginting, Astri Wina Chrisna Sihombing, Ermina Waruwu

Abstract


Abstrak.Suku Karo memiliki tradisi pelaksanaan upacara perkawinan.Salah satu tradisi yang dilakukan ialah syair Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau yang didendangkan pada upacara perkawinan adat Karo.Permasalahan penelitian ini ialah bagaimana proses perkawinan adat Karo, bagaimana fungsi dan nilai Didongdoah Bibi Si Rembah Kulaupada upacara perkawinan adat Karo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses perkawinan adat Karo, untuk menganalisis dan mendeskripsikan fungsi dan nilai Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau yang terdapat dalam perkawinan adat Karo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif dan data dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan teknik rekam dan juga observasi. Instrumen penelitian ialah pedoman wawancara yang digunakan untuk mewawancarai informan yang berjumlah 8 (delapan) orang, terdiri atas tokoh adat, warga, pengantin dan warga yang sudah menerima Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dengan metode analisis sastra lisan. Berdasarkan langkah kerja metodologi tersebut diperoleh hasil penelitian Pertama; proses perkawinan adat Karo terdiri atas 1) Ngembah belo selambar (nungkuni kata) yaitu musyawarah untuk menentukan tanggal pesta.2) Pasu-pasu adalah proses pemberkatan perkawinan yang dilakukan oleh tokoh agama sebelum memulai kerja adat. 3) Nganting manuk, ialah musyawarah untuk mempersiapkan semua kebutuhan pesta. 4) Kerja tumbuk erdemu bayu, ini adalah hari H pernikahan pada suku Karo setelah melewati acara-acara sebelumnya. Kedua;  Isi Didongdoah yang disampaikan oleh bibi si rembah kulau ialah pesan, ajaran/perintah, doa dan harapan, peneguhan perkawinan dan harapan akan keturunan. Ketiga; Didongdoah  berfungsi sebagai  alat pengusaha pranata-pranata sosial dan alat pengawas norma-norma masyarakat. Selain itu, Didongdoah mempunyai nilai seperti nilai agama, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya. Syair Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau dalam upacara perkawinan adat Karo semestinya tetap dilakukan karena dapat dijadikan sebagai kekayaan budaya daerah dan dapat berfungsi untuk pemertahanan integrasi sosial masyarakat.

Kata Kunci: Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau, Fungsi dan Nilai, Proses Perkawinan Suku Karo.

Abstract.The Karo tribe has a tradition of carrying out wedding ceremonies. One of the traditions carried out was the poem Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau which was sung at the Karo traditional wedding ceremony. The problem of this research is how the marriage process of Karo culture, how the function and value of Didongdoah Bibi Si Rembah Kulaupada is the Karo traditional wedding ceremony. This study aims to analyze and describe the Karo traditional marriage process, to analyze and describe the functions and values of Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau contained in Karo traditional marriage. This study used a descriptive qualitative approach and data was collected using interview methods with recording techniques and observations. The research instrument is the interview guide used to interview informants, amounting to 8 (eight) people, consisting of traditional leaders, residents, brides and residents who have received Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau. Data that has been collected was analyzed using qualitative analysis with the method of oral literature analysis. Based on the work steps of the methodology, the results of the first study were obtained; the Karo customary marriage process consists of 1) worshiping belo selambar (nungkuni kata), namely deliberation to determine the date of the party.2) Pasu-pasu is the process of blessing the marriage carried out by religious leaders before starting customary work. 3) Nganting manuk, is deliberation to prepare all party needs. 4) Erdemu bayu mash work, this is the wedding day of the Karo tribe after going through previous events. Second; The contents of Didongdoah delivered by the aunt of the elephant are messages, teachings / commands, prayers and hopes, confirmation of marriage and hope for descent. Third; Didongdoah functions as a tool for entrepreneurs of social institutions and tools for monitoring community norms. In addition, Didongdoah has values such as religious values, moral values, social values and cultural values. The poem Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau during the Karo custom marriage ceremony should still be carried out because it can be used as a regional cultural richness and can function to sustain social integration of the community.

Keywords: Didong Pray Bibi Si Rembah Kulau, Functions and Values, Karo Process Marriage.

Full Text:

PDF

References


Andriani darmaida,2018 Erdemu Bayu Etnik Batak Karo: Kajian Wacana Kritis

Ginting Sriulina, 2017 Semiotik Makna Pada Wacana Ngembah Belo Selambar Adat Karo Langkat (Kajian Semiotika Sosial)

GM Haseprinta,2011 Tindak Tutur Dalam Adat Perkawinan Batak Karo

GM Haseprinta,2011 Tindak Tutur Dalam Adat Perkawinan Batak Karo

Rahmat sitepu,2011 Bahasa dan Budaya Karo. Kabanjahe

Sarjani tarigan,2018 Mengenal Dasa,Karsa,dan Karya Kebudayaan Karo. Medan : penerbit Balai Adat Budaya Karo Indonesia

Sinulingga Adil, 2011 Perjumpaan Adat Karo Dengan Injil Bekasi Jawa Barat

Sinulingga novrasilofa,2016 Dekonstuksi Pranata Erturang Pada Perkawinan Semarga.Harmoni Sosial,3(2),166-176

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Pendidikan (kuantitatif,kualitatif,dan R&D). Bandung Penerbit ALVABETA

Tarigan elfrida, 2018 Didong Doah Bibi Sirembah Ku Lau Dalam Upacara APerkawinan Karo Di Dusun Tongkoh, Desa Dolat Rakyat, Kecamatan Dolat Rakyat: Kajian Terhadap Upacara, Struktur Musikal, Makna Teks, Dan Fungsi.

Teeuw A, 2018 Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung : Penerbit Dunia Pustaka Jaya




DOI: https://doi.org/10.30743/bahastra.v2i1.1722

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan
Email: prodipbsi@fkip.uisu.ac.id | bahastra@fkip.uisu.ac.id 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.