Pengaruh suhu dan lama perendaman terhadap mutu saos cabai kering

Wan Bahroni Jiwar Barus, Mhd. Nuh

Abstract


Cabai merupakan komoditas hortikultura di Indonesia yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Cabai digunakan untuk keperluan rumah tangga dan juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan, industri kosmetik. Ketersediaan dan kebutuhan cabai merah di Indonesia sangat tidak stabil. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti cuaca, bencana, hama, dan sebagainya. Keadaan demikian merupakan permasalahan pertanian yang sering dihadapi di Indonesia. Pada saat produksi meningkat, harga cabai merah relatif rendah. Pada saat produksi cabai merah menurun, harga cabai merah akan meningkat karena terjadi kelangkaan komoditas. Salah satu produk olahan cabai yang akhir-akhir ini semakin memasyarakat adalah saus cabai. Saus cabai adalah saus yang diperoleh dari bahan utama cabai yang berkualitas baik, yang diolah dengan penambahan bumbu-bumbu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain. Pengolahan buah cabai menjadi serbuk dan saus cabai, selain dapat menghasilkan produk yang lebih awet, juga merupakan konsumsi yang praktis, rasanya enak dan menyegarkan, juga bermanfaat memperbaiki rasa pada masakan.

Full Text:

PDF

References


Anonimous. 2004. Informasi Hortikultura Tahun (Tanaman sayuran). Departemen Pertanian Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura, Jakarta.

Anonimous. 2005. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Buah, sayuran, Tanaman Hias dan Biofarmaka. Departemen Pertanian Direktorat Jendral Hortikultura, Jakarta.

Anonimous, 2006. Direktori Keamanan Pangan Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia, Jakarta.

Asgar, A., Mussadad, D. 2008. Pengaruh media, suhu dan lama blanching terhadap mutu saos tomat. J.Hort. 18(1):87-94.

Astawan, M. 2004. Pengaruh Penambahan Jumlah Garam Terhadap Mutu Saus Tomat. Penebar Swadaya. SNI 01-2976-1992, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2012. Pusat Statistik Ketahanan Pangan Indonesia. Jakarta

Badan Standar Nasional Indonesia. 1992. Standar Mutu saus Cabai Merah Kering. Jakarta.

Buckle, K.A., Edward, R.A., Fleet, G.H., Wooto, M. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan Purnomo dan Adiono. UI Press. Jakarta.

Desrosier, N.W. 1987. Teknologi Pengawetan Pangan. UI. Press. Jakarta

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Kimia dan Kandungan Gizi Cabai Merah. Bharata Karya Aksara, Jakarta.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., 1992. Daftar Komposisi Kimia dan Kandungan Bawang Putih. Bharata Karya Aksara, Jakarta.

Gaman, P.M., Sherrington K.B. 1994. The Sciences of Food, An Introduction to Food Science, Nutrition, and Microbiology Second Edition. Penerjemah Murdjati, Naruki,S., Murdiati,A., Sarjono. Dalam Ilmu Pangan Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Gould, W.A. 1974. Tomato Production, Processing and Quality Evaluation. The AVI Publishing Company Inc. West Port. Connecticut, New York.

Erliza, H., Suryani, A., Ihsanur, M. 2005. Membuat Saus Cabai dan Tomat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Harris, R.S., Karnas, E. 1989. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit ITB. Bandung.

Hartuti, N., Sinaga, R.M 2001. Pengaruh pemberian sodium metabisulfit dan suhu penyimpanan terhadap mutu dan daya simpan cabai merah. Bul. Penel.Hort. 23 (3):65-75.

Jones, R.E., Templeton, D.H. 1958. The crystal structure of acetic acid. Acta Crystallogr. 11(7), 484–87.

Kastanya, L. 2008. Natrium Benzoat. Diakses dari www.google.com.

Nio, O.K. 1992. Daftar Analisis Bahan Makanan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Purba, A., Harahap, S., Rusmarilin, H. 1985. Pengantar Ilmu Gizi. Jurusan Teknologi Pertanian USU, Medan.

Salamah, E., Purwaningsih, S., Kurnia, R. 2012. Kandungan Mineral Remis (Corbicula javanica) Akibat Proses Pengolahan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Setiadi. 2006. Cabai Rawit, Jenis Dan Budidaya, Penebar Swadaya. Jakarta

Setiaji, Prayugo, 2006. Teknologi Penyimpanan Bahan Pangan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Soedarmadji, S., Haryono, B., Suhardi. 1996. Analisa Bahan makanan dan Pertanian. Liberty, Jakarta.

Soekarto, 1982. Uji Organoleptik Pada Bahan Makanan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sunaryono. H. 1989. Budi Daya Cabai Merah. Penerbit Sinar Baru, Jakarta.

Suyanti. 1992. Pengolahan Buah dan sayur. Sub Balai Penelitian Hortikultura Pasar Minggu, Jakarta.

Thaib, G., Said, D., Wiratmadja, 1987. Operasi Pengeringan dan Pengolahan Hasil Pertanian. Mediatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Warisno, Dahana, K. 2010. Peluang Usaha Dan Budidaya Cabai. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno, F.G. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia, Jakarta.

Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winneke, O., Haspari, R. 2001. Kamus Lengkap Bumbu Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.30743/agriland.v7i1.1244

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Program Studi Agroteknologi - Universitas Islam Sumatera Utara
Website : http://jurnal.uisu.ac.id/index.php/agriland/index
Email :agriland@fp.uisu.ac.id

Creative Commons License
InfoAgriland : Jurnal Ilmu Pertanian is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License