Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Tentang Bayi Renang (Baby Swim) Dalam Perkembangan Motorik

Rosmainun Rosmainun, Rika Apripan, Wiwi Wardani Tanjung

Abstract


Laporan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan tentang Profil Kesehatan Kota Padangsidimpuan menunjukkan jumlah bayi baru lahir di Pijorkoling sebanyak 615 kelahiran hidup, Padangmatinggi 942 bayi, sebanyak 469 bayi. Kebiasaan bayi diajak berenang merupakan hal yang tidak terlalu umum. Namun, orang tua tidak perlu khawatir, karena bayi lebih mudah belajar berenang dibandingkan orang dewasa. Hal ini karena berenang sendiri merupakan naluri alami bayi dan bayi belum mengenal hal-hal yang ditakutkan oleh orang yang lebih tua seperti faktor bahaya, bayi sangat menyukai air sehingga akan suka diajak berenang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu yang memiliki bayi tentang renang bayi dalam perkembangan motorik di Kelurahan V Kelurahan Sessionkal Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2022. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan menggunakan total sampling sebanyak 31 responden, dipelajari berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, dan paritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas berpengetahuan kurang dengan usia 20-39 tahun sebanyak 24 orang (77,4%), mayoritas berpengetahuan kurang dengan pendidikan SMP-SMA sebanyak 10 orang (32,3%), mayoritas berpengetahuan kurang dengan pekerjaan rumah tangga yaitu sebanyak 28 orang (90,3%), mayoritas berpengetahuan kurang dengan paritas ibu multipara sebanyak 12 orang (38,7%), mayoritas berpengetahuan kurang dengan sumber Media Elektronik sebanyak 28 orang (90,3%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu yang memiliki bayi kurang memiliki pengetahuan tentang renang bayi dalam perkembangan motoriknya, sehingga diharapkan kepada ibu yang memiliki bayi untuk meningkatkan pengetahuannya tentang manfaat melakukan renang bayi.

Keywords


Pengetahuan, Renang Bayi, Perkembangan Motorik

Full Text:

PDF

References


Aryunani. (2015). Perbedaan Perkembangan Motorik Bayi Pasca Pemberian Stimulasi Piajatan Dan Berenang.

Galenia, M. (2014). Home Baby Spa. Jakarta : Perum Bukti Permai.

Makhmudah.S, Anggraini.S.F, Amalia.A. (2020).Perkembangan Motorik AUD. Indonesia : Guepedia

Manuaba, (2009). Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.

Maryunani, A (2014). Ilmu Kesehatan Anak. DKI Jakarta : CV Trans Info Media.

Mochtar, R (1998). Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi dan Obstetri Sosial. Jakarta : EGC.

Notoadmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelotian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. (2017). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

Prastiani. (2017). Hubungan Frekuensi Baby Spa Dengan Pertumbuhan Fisik BayiUsia 6-12 bulan.

Putra, S.R. (2012). Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita Untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jogjakarta : D-Medika.

Riksani, R. (2019). Cara Mudah Dan Aman Pijat Bayi. Jakarta Timur : Dunia Sehat.

Safitri,Y (2021). Stimulasi Baby Spa Optimalkan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita. Sumatra Barat : Yayasan Cendekia Muslim

Sibagariang (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta Timur : CV. Trans info Media

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Wikipedia.(2019)




DOI: https://doi.org/10.30743/best.v8i2.12069

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

https://scholar.google.co.id/citations?user=kvKzX3QAAAAJ&hl=id&authuser=4

Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan

Creative Commons License