Jilbab dan Reproduksi Identitas Mahasiswi Muslimah di Ruang Publik

Sapta Kesuma

Abstract


Artikel ini mengulas persoalan perilaku pemakaian Jilbab di kalangan mahasiswi muslimah di ruang publik dan hubungannya dengan reproduksi identitas bagi yang memakainya. Jilbab telah mengalami pergeseran makna dari sebuah perintah agama Islam untuk menutup aurat perempuan menjadi pakaian yang mencerminkan berbagai identitas pemakainya. Jilbab dipakai dengan berbagai macam cara dan gaya oleh kalangan mahasiswi muslimah yang dipengaruhi oleh perkembangan dakwah Islam dan tren busana. Terdapat tiga kelompok pemakai Jilbab yang berhasil diidentifikasi di lingkungan kampus UISU dan UIN-SU, yaitu muslimah fenomenal, muslimah toleran, dan muslimah fashionable. Perilaku pemakai Jilbab di kedua kampus tersebut menunjukkan perbedaan. Kelompok muslimah fenomenal dominan di UIN-SU dan kelompok muslimah fashionable dominan di UISU, sedangkan dominasi muslimah toleran di UISU mengungguli UIN-SU. Identitas yang direproduksi oleh ketiganya disebut sebagai identitas hibrid yang ditampilkan ditentukan oleh pandangan agama dan motif berpakaian yang dikonstruksi oleh budaya dan lingkungan di sekitarnya. Jilbab tidak hanya sekadar berfungsi sebagai pakaian khas muslimah, melainkan juga berfungsi menampilkan simbol-simbol dan karakter pemakainya.

Kata kunci: Jilbab, reproduksi identitas, mahasiswi muslimah, ruang publik.


Full Text:

PDF

References


Ahmadi, D., & Yohana, N. (2007). Konstruksi Jilbab sebagai Simbol Keislaman. MediaTor, 8(2), 235–248.

Al-Ghifari, A. (2004). Berjilbab tapi Telanjang. Bandung: Muhajid Press.

Berger, P., & Luckmann, T. (2013). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Castells, M. (2010). The power of identity. The Information Age Economy Society and Culture (Vol. 2). https://doi.org/10.1002/9781444318234

Hamidah, & Syadzali, A. (2016). Analisis Semiotika Roland Barthes tentang Fenomena Jilboobs. Studia Insania, 4(2), 117–126. https://doi.org/10.18592/jsi.v4i2.1124

Hermawan, T. (2017). The Context of Woman’s Clothes Verses and It’s Influence on the Concept of Woman’s Dressing (A Comparison of Four Indonesian Exegeses). Millati, 2(1), 105–123. https://doi.org/10.18326/millati.v2i1.105-123

Jenkins, R. (2008). Social identity: Third edition. Social Identity: Third Edition. https://doi.org/10.4324/9780203927410

Rahayu, L. M. (2016). Jilbab: Budaya Pop dan Identitas Muslim di Indonesia. IBDA’: Jurnal Kebudayaan Islam, 14(1), 139–155. https://doi.org/10.24090/ibda.v14i1.2016

Rais, M. A. (1991). Prospek Proses Kebangunan Islam. Bandung: Mizan.

Ramadhini, E. (2017). Jilbab sebagai Representasi Simbolik Mahasiswi Muslim di Universitas Indonesia. Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 22(1), 81–103. https://doi.org/10.7454/mjs.v22i1.6835

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2003). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Penerbit Kencana.

Sidiq, U. (2012). Diskursus Makna Jilbab dalam Surat al-Ahzab Ayat 59. Kodifikasia, 6(1), 161–183. https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v6i1.760

Smith-Hefner, N. J. (2007). Javanese Women and the Veil in Post-Soeharto Indonesia. Journal of Asian Studies, 66(2), 389–420. https://doi.org/10.1017/S0021911807000575

Turmudi, E. (2016). The Passion of Jilbab: Socio-Cultural Transformation of Indonesian Muslim Women. International Journal of Scientific and Research Publications, 6(5), 287–292. Retrieved from http://www.ijsrp.org/research-paper-0516.php?rp=P535374




DOI: https://doi.org/10.30743/mkd.v1i2.513

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sapta Kesuma

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.