Sudut Pandang Indonesia atas Periode Kamp, 1942-1945

Dedi Arsa

Abstract


Periode Jepang di Indonesia (1942-1945) bagi kebanyakan orang Eropa dan Indo-Eropa di Indonesia dikenang sebagai Periode Kamp, sebuah periode yang disebut-sebut sebagai periode yang “membingungkan sekaligus mengerikan”. Selama periode ini hampir seluruh orang Eropa dan Indo-Eropa yang ada di Indonesia dimasukkan ke dalam kamp-kamp tawanan/kerja paksa yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Periode ini tampak begitu membekas dalam ingatan mereka, terutama bagi yang pernah merasakan langsung diinternir. Tulisan ini menelaah bagaimana pandangan (sudut pandang) orang Indonesia tentang interniran Eropa dalam kamp Jepang, dengan menelaah dua karya dengan topik tersebut yang ditulis orang Indonesia: sebuah otobiografi dengan tajuk Sebastian Tanamas, Tak Menggantang Asap: Otobiografi Seorang Pejuang dan Pengusaha Industri Kerajinan, dan sebuah roman berjudul Dan Perang pun Usai. Penyusunan tulisan ini menggunakan metode penyusunan yang dikenal pada umumnya dalam metode penyusunan sejarah modern, yaitu meliputi empat tahapan: heuristik berupa pengumpulan bahan/sumber, kritik sumber berupa kritik intern-ekstern, interpretasi, dan penulisan dalam bentuk historiografi.

Kata kunci: Sudut pandang, Periode Kamp, Jepang.


Full Text:

PDF

References


Beudell, A. M. (1976). Children of War (Vol. 4). New York: Vantage Press.

Bijkerk, J. C. (1988). Selamat Berpisah, Sampai Berjumpa di Saat yang Lebih Baik: Dokumenter Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Garaghan, G. J. (1984). A Guide to Historical Method. New York: Fordham University Press.

Gomes, P. (1975). Sudah, Biar Saja... (C. Arifin, Trans.). Jakarta: Djambatan.

Gottschalk, L. (1985). Mengerti Sejarah. (N. Notosusanto, Trans.). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hovinga, H. (2010). The Sumatra railroad: Final destination Pakan Baroe 1943-1945. The Sumatra Railroad: Final Destination Pakan Baroe 1943-1945. Leiden: KITLV. https://doi.org/10.1163/9789004253711

Kartodirdjo, S. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia.

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lloyd, C. (1993). The Structure of History. Cambridge: Blackwell.

Marahimin, I. (1977). Dan Perang Pun Usai. Jakarta: Pustaka Jaya.

Melani Budianta. (2006). Budaya, Sejarah & Pasar: New Historisisme dalam Perkembangan Kritik Sastra. Susastra: Jurnal Ilmu Sastra Dan Budaya, 2(3), 1–19.

Onghokham. (1987). Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta: Gramedia.

Pans Schomper. (1996). Chaos After Paradise: Selamat Tinggal Hindia. Janjinya Pedagang Telur. (T. Slamet, Trans.). Jakarta: PT Dorned.

Susan Rodgers. (2005). A Nederlander Woman’s Recollections of Colonial and Wartime Sumatra: From Sawahlunto to Bangkinang Internment Camp. Indonesia, 79, 93–129.

Yusra, A., & A.L., S. (1998). Sebastian Tanamas, Tak Menggantang Asap: Otobiografi Seorang Pejuang dan Pengusaha Industri Kerajinan. Jakarta: Gramedia.

Zubli, R. la F. de C. (2009). Disguised: Sang Penyamar (Memoar Masa Perang). Jakarta: Gramedia.




DOI: https://doi.org/10.30743/mkd.v1i2.514

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Dedi Arsa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

This work is licensed under CC BY 4.0