ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN TERMESIN DARI BAHAN BAJA AISI 4340 SETELAH DIBUBUT PADA PEMESINAN HIJAU

Suhardi Napid

Abstract


Hingga kini untuk pemotongan logam dalam membuat komponen mesin masih menggunakan pemesinan basah dan pemesinan kering. Walaupun para pakar pemesinan telah merekomendasikan pemesinan kering setelah mengtahui dampak dari pemesin basah, namun pemesinan basah  oleh industri manufaktur  masih menggunakannya. Tujuan penelitian  adalah menganalisis  kekasaran permukaan hasil pemesinan yang diperoleh melalui pemesinan basah dan kering guna memberikan pertimbangan kemungkinan pemesinan kering dapat diwujudkan pada pemesinan baja AISI 4340 . Kekasaran permukaan termesin dilakukan dengan beberapa pengujian. Pengolahan dan analisa data dapat dilakukan secara statistik. Sampel baja  AISI 4340  dihasilkan dari operasi pembubutan basah dengan 9 bentuk pemotongan melalui kecepatan potong (V) 150 m/min, 225 m/min, 300 m/min; pemakanan (f) 0,15 mm/r, 0,2 mm/r, 0,25 mm/r dan kedalaman potong (a) 1 mm, 1,5 mm, 2 mm; Geometri pahat (Gp) 6, 12, 18 derajat. Dalam hal ini 3 variasi ditentukan oleh keausan tepi (VB)= 0,1 mm, 0,3 mm dan 0,6 mm demikian juga terhadap pemesinan kering. Pada pengujian kekasaran diperoleh nilai kekasaran dengan pemesinan kering untuk kondisi pemotongan optimum yaitu HPK1,0.1 = 1,565 μm, HPK6,0.3 = 2,524 μm dan HPK8,0.6 = 2,902  μm manakala nilai  pada pemesinan basah didapati HPB1,0.1 = 1,682 μm, HPB6,0.3 = 2,602 μm dan HPB8,0.6 = 3,006 μm. Dari pernyataan  di atas dapat disimpulkan bahwa pemesinan hijau memberikan nilai kekasaran yang lebih kecil dibandingkan pemesinan basah dan perbedaan yang signifikan tak diperoleh apabila dianalisa secara statistik ataupun dilihat dari grafik saling berimpit pada gambar 5 dan 6 , sehingga pemesinan kering merupakan suatu peluang baik yang dapat diwujudkan dalam industri manufaktur dan otomotip.


Full Text:

PDF

References


Bulloch H., 2004, Research & Technology Transfer Workgroup Dry Machining.

Canter Neil M., 2003, The Possibilities and Eliminations of Dry Machining.

Che Haroen, Ginting A, Goh JH., 2000, The Influences of tool wear and Tool Life on Surface Integrity During Turning Tool Steel Using Uncoated Carbide, 43-52.

ISO 3685, 1993, Tool Life Testing With Single Point Turning Tool.

Kalpakjian S., 1995, Manufacturing Engineering and Technology.

Liew WYH, Yuan, Ngoi BKA, 2004, Evaluation of Machining of Performance of STAVAX with PCBN Tools.

Rochim T., 1993, Teori dan Teknologi Pemesinan.

Ronald E.Walpole, 1993, Pengantar Statistik, Jakarta: PT. Gramedia.

Sreejith PS dan Ngoi BKA, 2000, Dry Machining : Maching of Future.

Sularso dan Suga K., 1997, Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.

S. Sivarajan, 2014, Green Machining And Forming By The Use Of Surface Coated Tools

Vernon Aaron, 2003, Factors Affecting Surface Roughness In Finish Hard Turning.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Suhardi Napid

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK)

Fakultas Teknik - Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Sisingamangaraja, Teladan, Medan 20217

Website: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/semnastek
Email: p.ilmiah@ft.uisu.ac.id

Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License