ANALISIS UNSUR INTRINSIK DRAMA RAHWANA KARYA ABDUL MUKHID SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Erik Herunika

Abstract


Berdasarkan hasil penelitan yang telaah dilaksanakan, dapat disimpulkan mengenai jawaban daripertanyaan pada rumusaan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Hal pertama berkaitan dengan aanalisis unsur ntrinsik terhadap drama Rahwana karya Abdul Mukhid. Drama Rahwana adalah sebuah drama yang bertema cinta karena naskah drama ini menceritakan tentang Rahwana dan Shinta. Namun cinta Rahwana kepada Sinta tidak dapat di wujudkan karena takdir tidak mempersatukan mereka mereka. Drama ini menggunakan alur maju karena dari isi cerita mengisahkan tentang Rahwana yang menculik Shinta kemudian mengajaknya berbicara disebuah taman. Rahwana yang mencintai Shinta pada awalnya memaksa Shinta untuk menikah dengannya, tetapi Shinta menolak kemudian masuklah seorang dewi dalam tubuh Shinta dan menjelaskan kejadian yang akan terjadi dan membuat Rahwana mengerti tentang takdirnya. Adapun tokoh yang ada dalam drama ini ada enam tokoh yang mempengaruhi penceritaan, yaitu Rahwana, Shinta, Hanuman, Wibisana, Rama, dan Laksmana. Terdapat dua latar yang membangun drama ini yaitu latar tempat dan latar waktu. Latar tempat yang terdapat drama ini yaitu kerajaan Alengka dan taman sari yang merupakan bagian dari Istana kerajaan Alengka dan latar waktu yang yang paling terlihat dalam drama ini yaitu senja (sore) dan siang hari. Drama ini mengandung amanat bahwa kita harus pandai bersyukur, bersabar dalam menghadapi semua cobaan, jangan terlena akan duniawi yang sifatnya sementara, jangan menilai seseorang hanya dari satu sisi, jangan sombong, dan jadilah manusia yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

Hal kedua berkaitan dengan pemanfaatan hasil unsur intrinsik yang penulis lakukan terhdap drama Rhwana karya Abdul Mukhid sebagi bahan pembelajaran. Penulis memilih SMP Negeri 4 Kota Sukabumi Pemilihan karya drama tersebut sesuai dengan unsur kebahasaan dan pemahaman siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 kota Sukabumi, pembelajaran drama di sekolah ini sesuai dengan kompetensi dasar poin  3.15 yang mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah. Adapun siswa yang menjadi objek penelitian yaitu 37 siswa kelas VIII. Terdapat enam aspek yang enjadi penilaian yaitu tema, alur/plot, tokoh dan penokohan, latar, dialog, dan amanat dengan skor maksimal 100.


References


Wicaksono, A. (2014). Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta: Garudhawaca

Ristiani, I. (2012). Kajian dan Apresiasi Puisi dan Prosa. Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Amanda, Widyasni. (2017).Unsur-unsur instrinsik naskah drama “Aeng” Karya Putu Wijaya dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Skripsi Program S1 Pada FKIP Universitas Lampung: tidak diterbitkan.

Magdalena, Yeni. (2017). Unsur Instrik Drama “Tangis” Karya P. Hariyanto dan Rancangan Pembelajarannya Berbentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SMA. Skripsi S1 FKIP Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.30743/bahastra.v1i2.1326

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan
Email: prodipbsi@fkip.uisu.ac.id | bahastra@fkip.uisu.ac.id 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.