PENGGUNAAN TANAMAN CATTAIL DENGAN SISTEM CONSTRUCTED WETLAND UNTUK MENURUNAKAN BOD DAN COD PADA LIMBAH INDUTRI TAHU

Pratiwi Putri Lestari, Sukmawati Sukmawati, Putri Rizky, Rika Silvany, Dedy Sofyanto Simanjuntak

Abstract


Kadar limbah cair industri tahu harus dikurangi terlebih dahulu sebelum dibuang ke air, yaitu dengan biofilter. Biofilter ini menggunakan tanaman cattail dengan sistem lahan basah Constructed dengan tujuan untuk mengetahui penurunan kadar BOD dan COD limbah cair tahu secara optimum. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar BOD dan COD limbah cair pada industri tahu dengan variasi waktu tanam terendah terjadi pada hari ke 4 dengan nilai BOD sebesar 640 mg/L (14,6%) dan COD sebesar 1072 mg/L (12,2%), sedangkan penurunan maksimum terjadi pada hari ke 16 masa tinggal dengan nilai BOD 177 mg/L (78%) dan COD 277 mg/L (77,3). Penurunan BOD dan COD limbah cair dengan variasi bobot tanaman cattail terendah terjadi pada bobot 1 kg dengan nilai BOD 400 mg/L (38,2%) dan COD 752 mg/L (39,4%), sedangkan penurunan maksimum terjadi pada bobot cattail. sebesar 4 kg dengan nilai BOD 80 mg/L (87,6%) dan COD 165 mg/L (86,7%).

Keywords


BOD; COD; lahan basah yang dibangun; cattail; limbah tahu

Full Text:

PDF

References


Alaerts G., & S.S Santika. 1984. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Indonesia.

Anonim. 2004. Laboratorium Pengujian Limbah dan Lingkungan dan Aneka Komoditi. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan : Semarang.

Awalina, Ami A. dan Meutia. 2005. Aplikasi Lahan Basah Buatan Tropis Jenis Aliran Permukaan Untuk Menyisihkan SS dan Konstituen Organik dalam Limbah Industri Tepung Tapioka. Jurnal Vol.4, No.12, Bogor : Puslit Limnologi-LlPI.

Bagwell, E. C. 1998. Physiological of Rhizophere DiazotrophAssemblages of Selected Salt Marsh Grasses, Applied and Environmental Microbiology Journal of Science Education, Vol. 64, No.11, p.c4276-4282. Borkar.R.P,

Mahatme.P.S. 2011. Wastewater Treatment with Vertical Flow Constructed Wetland. International Journal of Environmental Sciences Volume 2 No.2.

Haberl, R., and Langergraber, H. 2002. Constructed wetlands:a chance to solve wastewater problems in developing countrie s. Wat. Sci. Technol. 40:11-17.

Hammer, M. J. 1986. Water and Wasterwater Tecnology 5th ed,Prentice-Hall, Inc, Upper Sadlle River, New Jersey 07458.

Hartati. 2003. Mengelola Air Limbah Hasil Proses Pembuangan Tahu. Surabaya : ProRistand Indag.

Hidayah, E. N dan Aditia, W. 2010. Potensi Dan PengaruhTanaman Pada Pengolahan Air Limbah Domestik Dengan Sistem Constructed Wetland. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2: 11-18

Kafadi, N. M. 1990. Memproduksi Tahu Secara Praktis. Surabaya: Karya Anda.

Khiatuddin, M. 2003. Melestarikan Sumber Daya Air Dengan Teknologi Rawa Buata. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta : Ando Offest

Kurniawan. 2005. proses pengolahan air limbah dengan sistem wetland. Jakarta :Karya Anda Edisi 2.

Leady, B. 1997. Constructed Subsurface Flow Wetlands For Wastewater Treatment, Purdue University.

Masturi. 1997. Pengambilan Minyak Kedelai Pra Proses Pembuatan Tahu. Laporan Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang.

Metcalf and Eddy. 1991. Wastewater Engineering : Treatment, Disposal, and Reuse. Mc Graw Hill Inc. New York.

Metcalf and Eddy. 2003. Wastewater Engineering :Treatment and Reuse, Fourth Edition, International Edition. McGraw-Hill. New York.




DOI: https://doi.org/10.30743/cheds.v8i2.10083

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Pratiwi Putri Lestari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science

Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan 
Email: pend.kimia@fkip.uisu.ac.id | cheds@fkip.uisu.ac.id

Creative Commons License