Optimasi Zat Aditif (Apis, Citrus Aurantifolia dan Activated Charcoa) pada Pembuatan Sabun Anti Jerawat dari Minyak Biji Alpukat
Abstract
Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan uji efektifitas dari minyak biji alpukat sebagai bahan dalam pembuatan sabun transparan dan penambahan zat aditif untuk mengurangi jerawat pada wajah.Pembuatan sabun anti jerawat berbahan dasar minyak biji alpukat, NaOH, asam stearat, gliserol, alkohol, sukrosa, zat aditif (madu, jeruk nipis dan karbon aktif), aquadest, pewarna dan pewangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan zat aditif yang digunakan dapat mempengaruhi kadar air dan pH sabun yang dihasilkan. Untuk zat aditif jenis madu dan jeruk nipis semakin banyak penambahannya maka semakin tinggi kadar air nya. Sedangkan untuk zat aditif jenis karbon aktif, semakin banyak penambahannya semakin berkurang kadar airnya, hal ini disebabkan karena karbon aktif yang digunakan berbentuk padat dan memiliki sifat mudah menyerap air. Penambahan zat aditif yang optimal diperoleh pada penambahan zat aditif madu 1 dan 3 ml yang menghasilkan kadar air yaitu sebesar 6 % dan 14 % dengan pH keduanya yaitu 7.
Kata kunci : Sabun, Zat Aditif, Saponifikasi, Biji Alpukat.
Full Text:
PDFReferences
Aldi, dkk. 2016. Adsorbsi Minyak Jelantah Menggunakan Karbon Aktif dan Serbuk Kopi Pada Pembuatan Sabun Padat Ramah Lingkungan. Politeknik Harapan Bersama. Tegal
Anonym, 1987. Pembuatan Biodiesel dari minyak biji alpukat. Instititut Teknologi Medan : Medan.
Brown, G.G, Katz D, Foust A.S, Schneidewind S, 1973, Unit Operation, John Wiley & Sons, Inc, Tokyo.
Diah, Pramushinta. 2012. Pembuatan Sabun. http://PembuatanSabun_ Inuyashaku's Blog.html
Dilla, dkk. 2016. Optimasi Komposisi Bahan Baku dan Kecepatan Pengadukan Pada Pembuatan Sabun Transparan Dari Minyak Biji Alpukat. ITM.
Fatimah. 2018. Pembuatan Sabun Padat Madu dengan Penambahan Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica). Politeknik Negeri Tanah Laut. Kalimantan Selatan
Fessenden & Fessenden. 1982. Sejarah Sabun Mandi Kimia Organik Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Herbamart
Hui, Y. H, 1996, Bailey’s Industrial Oil and Fat Products, fifth edition, New York, Jhon Willey & Sons Inc http://www.alcasoft.com/ soapfact/ history.html
Irdoni, HS dan Nirwana, HZ. 2013. Modul Praktikum Kimia Organik. Laboratorium Teknologi Bahan Alam & Mineral Teknik Universitas Riau, Pekanbaru
Jannah, Barlianty. 2009. Sifat Fisik Sabun Transparan dengan Penambahan Madu pada Konsentrasi yang berbeda. ITB. Bogor
Perry, R. H , 1997. Perry’s Chemical engineers Handbook,7 edition. Mc Graw Hill Company. NewYork
Ralph J. Fessenden, 1992. Kimia Organik Jilid 2. 8 eks. Jakarta: Erlangga
Sulastri, dkk. Formulations Transparent Soap Solid Lime Juice (Citrus Aurantifolia Swingle). Akademi Farmasi Muhammadiyah. Cirebon
Svehla, G. 1979. Text Book of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis.
Vogel, 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian 1. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka
DOI: https://doi.org/10.30743/cheds.v4i1.2599
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Sukmawati Sukmawati, Pratiwi Putri Lestari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science
Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan
Email: pend.kimia@fkip.uisu.ac.id | cheds@fkip.uisu.ac.id