Dari Partisipasi Menuju Pelestarian: Peran Komunitas dalam Konservasi Cagar Budaya Candi Pringtali, Kulon Progo, 1988-2019
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustinova, D. E. (2022). Strategi pelestarian benda cagar budaya melalui digitalisasi. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 18(2). https://doi.org/10.21831/istoria.v18i2.52991
Ahmadi, L. R. (2018, Maret 6). Merti Dusun Sapar Tumpeng Kepyur di Candi Pringtali. Diakses dari https://www.atmago.com/berita-warga/merti-dusun-sapar-tumpeng-kepyur-di-candi-pringtali_64422ff5-c47a-4830-913b-104c5ff95346
Arifin, H. P. (2018). Politik hukum cagar budaya dalam perlindungan identitas bangsa Indonesia. Veritas et Justitia, 4(2), 470–492. https://doi.org/10.25123/VEJ.V4I2.3008
Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo. (2015). Ensiklopedi budaya Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo.
Gazalba, S. (1966). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu. UI Press.
Jusman. (2021). Candi Pringtali dan peninggalan zaman klasik di Kulon Progo. Mayangkara, 12, 10–13.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. (2013). Pedoman pemanfaatan cagar budaya nasional dan dunia. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Kuntowijoyo. (1995). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Maryanto, D. A. (2007). Mengenal candi. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Pratikno, H., Rahmat, H. K., & Sumantri, S. H. (2020). Implementasi cultural resource management dalam mitigasi bencana pada cagar budaya di Indonesia. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 427–436. https://doi.org/10.31604/JIPS.V7I2.2020.427-436
Prayogo, E., et al. (2024). Cultural landscape management and environmental protection at Plaosan Temple. Journal of Law and Sustainable Development Miami, 12(6), 1–20.
Purwaningsih, E. (2007). Air, makna, fungsi, dan tradisi. Jantra, II(3), 125–129.
Rahardjo, S. (2013). Beberapa permasalahan pelestarian kawasan cagar budaya dan strategi solusinya. Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 7(2), 4–17. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v7i2.109
Sadirin, H. (1999). Prinsip-prinsip diagnostik dan penanganan konservasi benda cagar budaya. [Tanpa penerbit]
Soekmono, R. (1973). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia (Jilid II). Jakarta: Kanisius.
Soekanto, S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada.
Soerjono, S. (2002). Sosiologi: Suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sulistyo, A. (2020). Jakarta dari masa ke masa: Kajian identitas kota “Indonesia” melalui tinggalan cagar budaya. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 23(1), 1–17. https://doi.org/10.24832/bas.v23i1.387
Syaifulloh, M., Wibowo, B., Utama, E. J. P., Dediansyah, A., & Agustian, T. (2021). Pendampingan rembug wisata cagar budaya Keraton Pakunegara Kecamatan Tayan Kalimantan Barat sebagai wisata budaya. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SNPP), 114–122.
Tim Ahli Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Kabupaten Kulon Progo. (2019). Naskah rekomendasi penetapan Candi Pringtali sebagai struktur cagar budaya. Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan Kabupaten Kulon Progo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. (2010). Diakses dari https://www.regulasip.id/book/1183/read (23 April 2025).
Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.30743/mkd.v9i1.11685
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Dani Apriatama, Subaryana Subaryana, Siska Nurazizah Lestari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under CC BY 4.0